Dirut Baru PAM Jaya Janji Layanan Lebih Baik

Warga berburu air bersih
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melantik Sri Widayanto Kaderi sebagai Direktur Utama Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) yang baru menggantikan Maurits Napitupulu yang telah diberhentikan dari jabatannya.

Bukan Foya-Foya, Kartika Putri Ngaku Tas Branded Adalah Hadiah dari Habib Usman

“Saya akan memperjuangkan untuk meningkatkan pelayanan air bersih di Jakarta. Warga harus bisa memiliki akses untuk mendapatkan air bersih,” kata Sri Widayanto di kantor PAM Jaya, Pejompongan, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.

Tak biasanya, dalam acara serah terima jabatan (sertijab) yang diselenggarakan di Kantor PAM Jaya, Pejompongan, Jakarta Pusat kali ini dilakukan secara tertutup. Proses disaksikan Kepala Bidang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Darsulin bersama dua mitra swasta, PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).

Sri mengatakan, sebagai pemimpin baru perusahaan penyediaan air bersih di Ibukota, dirinya berjanji akan mewujudkan tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang harus segera terselesaikan. Tujuan itu adalah memberikan pelayanan air bersih kepada warga Jakarta seluas mungkin.

Setidaknya terdapat empat program yang akan dilakukan Sri semasa menjadi pimpinan tertinggi PAM Jaya. Keempat program itu adalah, pertama, menyelesaikan masalah PAM Jaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam melayani warga Jakarta melalui kedua mitra swastanya. 

Sikap Aneh Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Hadapi Korea Selatan di Piala Asia

Program kedua, mencari sumber air lainnya sehingga tidak tergantung pada Tangerang dan Waduk Jatiluhur. Ketiga, meningkatkan ketahanan air di Jakarta yang hingga kini baru mencapai 2 persen. Padahal, Jakarta memiliki setidaknya 13 sungai yang airnya bisa diolah kembali menjadi air bersih, dengan memakai teknologi tinggi seperti ultrafiltrasi dan membrane.

Program terakhir yang diusung Sri yaitu menurunkan tingkat kehilangan air atau non revenue water (NRW) yang saat ini masih tinggi yaitu mencapai 44 persen.

“Memang berat, namun dengan dukungan seluruh staf PAM Jaya, dua mitra swasta dan rekan media, saya rasa keempatnya bisa dilaksanakan dengan baik. Karena air bersih harus selalu tersedia dan datang ke Jakarta untuk melayani warganya,” ujar Sri yang sebelumnya menjabat Direktur Teknik PAM Jaya.

Terkait dengan rebalancing Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Palyja yang belum selesai, Sri menegaskan PAM Jaya akan terus melanjutkan proses tersebut.

Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

PAM Jaya dinilai harus segera menyelesaikan proses rebalancing tersebut agar Pemprov DKI dan warga Jakarta tidak perlu menanggung beban yang sangat berat. (umi)

Ilustrasi serangan siber.

Cyber Crime Can Threaten Southeast Asia as Digital Technology Advances

Southeast Asia countries, including Indonesia, must respond wisely to China's technology advances.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024