Februari, Tiket Elektronik KRL Diujicoba

Uji Coba Kereta KRL Commuter Line
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - PT Kereta Api (KA) berencana mengeluarkan tiket elektronik, Commuter Electronic Ticket (Commet). Rencananya uji coba dilakukan pada Februari sampai Juli 2012 mendatang.

Sekretaris Perusahaan PT KA Commuter Jabodetabek (KCJ), Makmur Syaheran, mengatakan ujicoba dilakukan secara bertahap. Tahap awal dilakukan pada 35 stasiun dengan melepas 15ribu kartu. "Kemudian sesudah Juli ditingkatkan lagi menjadi minimal 100 ribu kartu di 63 stasiun," kata Makmur dalam perbincangan dengan VIVAnews.com.

Dia mengungkapkan keunggulan tiket elektronik jauh lebih banyak dibanding tiket manual yang berlaku saat ini. Sebab tidak perlu antre di loket dan lebih transparan untuk audit, karena tidak ada dana bocor, serta pergerakan penumpang bisa diketahui.

Kartu Commet ini berfungsi sama dengan kartu plastik pengganti uang yang diterbitkan sejumlah bank seperti Mandiri E-toll, Flazz BCA, dan Jak Card Bank DKI.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Setiap penumpang bisa mengisi saldo di ATM, mobile banking, internet banking, dan loket.

Adapun cara penggunaannya yakni setiap hendak menggunakan KRL, pemilik Commet cukup menempel kartu di gerbang electronic data capture (EDC) yang ada di stasiun, dan masuk.

Saldo pun akan berkurang sesuai tarif yang berlaku. "Bila sudah tidak mau pakai Commet, bisa dikembalikan ke loket, dan saldo terakhirnya akan diberikan," ucapnya.

Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan

Penerapan tarif dengan kartu ini berdasarkan zona. "Penumpang yang naik dari Bogor dan turun di Depok, maka tarifnya lebih murah dibanding ke Gambir," kata dia.

Selain itu pihaknya juga akan menggandeng enam bank untuk menjalankan Commet ini, yakni Mandiri, BRI, BNI, Bank DKI, dan BCA. Dengan sistem ini, nantinya juga bisa dikembangkan untuk mendukung perpindahan antarmoda, seperti TransJakarta.

Juru bicara komunitas pengguna kereta, KRL Mania, Agam Fatchurrochman, menilai program ini tak akan berjalan dengan baik jika tidak dilakukan sterilisasi di stasiun-stasiun.

Menurutnya stasiun harus menjadi area publik terbatas, seperti bandara. Hanya orang berkepentingan yang bisa masuk. "Supaya gerbang electronic data capture dapat bekerja secara maksimal. Karena nantinya semua orang harus lewat itu," ujar Agam. 

Dia mengungkapkan sistem ini juga baru bisa diterapkan kalau hanya ada satu kelas penumpang saja. Sebab, bila tidak, maka penumpang ekonomi dapat dengan mudahnya naik commuter line.

Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Karena dengan adanya tiket elektronik ini makan tidak akan ada pemeriksaan di atas kereta. "Bisa dipastikan terjadi kekacauan yang ujung-ujungnya malah membuat tidak nyaman," kata dia.

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024