Ratusan Peluru Ditemukan di Menara Mulia

Senjata dan peluru yang diduga milik teroris di Aceh
Sumber :
  • Antara/ Irwansyah Putra

VIVAnews - Ratusan peluru aktif ditemukan petugas keamanan gedung Menara Mulia, Jakarta Selatan saat sedang patroli, kamarin Siang. Peluru tersebut terbungkus dalam sebuah amplop berwarna cokelat yang tergeletak di belakang pintu darurat.

Kapolsek Metro Setia Budi, Komisaris Aries Syahbudin mengatakan, peluru tersebut diletakkan di lantai 16 di mana lantai itu merupakan tempat perkantoran. Hingga kini pihaknya belum mengetahui siapa pemilik peluru tersebut.

"Satpam yang menemukan pertama kali saat dia patroli, dan dia baru lapor ke kami malam hari. Jenis pelurunya aktif dan ada selongsong juga," ujar Syahbudin di Jakarta, Selasa 10 Januari 2012.

Namun, Syahbudin menjelaskan, petugas tidak mendapati senjata api di dalam amplop maupun sekitar lokasi. Peluru berikut selongsongnya sudah diserahkan ke Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Sementara di amplop cokelat tempat membungkus peluru dan selongsong tidak tertera alamat pengirim dan ditujukan kepada siapa. Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas yang menemukan peluru dan selongsong tersebut.

"Saksi yang sudah diperiksa baru satpam itu, karena dia yang menemukan. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada saksi lainnya. Satpam itu biasanya patroli rutin di lantai 16 hingga ke atas. Mungkin alasan baru lapor malam ke polisi karena pihak mereka kan ada proseduralnya," katanya.

Dia menambahkan peluru aktif yang ada di amplop berjumlah 256 dengan kaliber 22, 15 selongsong peluru dengan kaliber 38, 13 selongsong peluru dengan kaliber 22. Serta empat kardus kecil tempat peluru kaliber 22. (eh)

Kebakaran Toko Bingkai Mampang, 5 Orang Terluka Dilarikan ke RS
Menkeu Sri Mulyani Hadiri Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024

Kesaksian Menkeu soal Bansos di MK Dinilai Banyak yang Tak Sesuai Fakta di Lapangan

Kesaksian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu dinilai tidak menyebutkan sejumlah fakta yang ada di lapangan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024