- ANTARA/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Sejumlah unjuk rasa yang digelar ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat di depan dan sekitar Istana Merdeka, Kamis, 12 Januari 2012, masih berlangsung. Sempat terjadi keributan dalam aksi massa yang menuntut pencabutan Perda Anti Miras.
Pendemo dari Forum Umat Islam, yang kebanyakan bergamis putih, merangsek masuk ke halaman gedung Kementerian Dalam Negeri. Karena dihalau petugas, pengunjuk rasa yang kecewa tidak dapat bertemu Menteri Dalam Negeri, akhirnya melempari gedung dengan botol-botol air mineral.
Para pengunjuk rasa yang kesal tetap berusaha menerobos masuk gedung dan melampiaskan kekesalan mereka dengan merusak pos keamanan. Mereka juga merusak papan nama Kementerian Dalam Negeri. Pendemo akhirnya keluar gedung setelah koordinator aksi memerintahkan mereka.
Akibat aksi ini terjadi penyempitan arus lalu lintas di Jalan Merdeka Barat, dari arah Gambir menuju Gajah Mada. Arus lalu lintas dari Pecenongan dialihkan menuju Pasar Baru.
Demonstrasi besar-besaran berlangsung sejak pukul 10.00 WIB di kawasan ini. Massa dari berbagai elemen menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Agung. Mereka terdiri dari 45 organisasi dari berbagai elemen dan mempersoalkan kebijakan pemerintah terkait konflik agraria yang dalam beberapa kasus berujung pada konflik berdarah.
Salah satu koordinator aksi, Aan Ashari, mengatakan pendemo yang hadir berasal dari berbagai daerah yang mengalami masalah ataupun menjadi korban kebijakan pemerintah di sektor agraria dan sumber daya alam.
"Jumlah yang berkumpul sebanyak 10 ribu orang. Ada yang dari Bogor, Banten, dan Lampung," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Baharudin Djafar membenarkan beberapa kantor instansi pemerintah di Jakarta akan didatangi massa pengunjuk rasa. Untuk pengamanan, Polda Metro Jaya sudah menyiapkan personelnya.
Dia memperkirakan ada sekitar 4.500 orang yang akan turun ke jalan hari ini. Lokasinya tersebar mulai dari depan Istana Merdeka, Mahkamah Agung, Kementerian Dalam Negeri, DPR RI, dan Mahkamah Konstitusi.
"Polda menurunkan sebanyak 3.675 anggota yang terdiri dari 600 personel on call, dan 1.800 dari Satuan Sabhara," ujar Baharudin, di Jakarta, Kamis. (kd)
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
