- Antara/Ujang Zaelani
VIVAnews - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Propinsi Banten tiga hari belakang memakan korban jiwa. Ada yang tewas terimbun tanah longsor dan seorang lagi tewas diseret banjir. Yang dibawa banjir itu belum ditemukan. Banyak warga terisolir karena banjir. Hingga siang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten sibuk mengevakuasi warga yang terisolir itu.
Salah seorang korban teridentifikasi bernama Jarmudi. Hingga kini ia belum ditemukan karena terseret air banjir yang menggulung dari sungai Cibunuangen. Sementara satu korban bernama Anam bin Aman, meninggal akibat tertimbun tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Suyadi Wiratmaja, menjelaskan bahwa tanah longsor terjadi di Jalan Banten - Citorek sepanjang 1 km, dan menyebabkan satu rumah tertimbun.
"Banjir terus meningkat, karena permukaan air laut cenderung naik. Cuaca masih berubah-ubah, dan jalan tol masih terkendala," kata Suyadi Wiratmaja kepada VIVAnews.com, Minggu, 15 Januari 2012.
Menurut Suyadi, sembako untuk kebutuhan warga di pengungsian akan dikirim sore ini. Sementara posko banjir masih membutuhkan banyak air bersih, perlengkapan tidur, dan perlengkapan untuk anak-anak.
Banjir yang terjadi sejak Jumat kemarin, 13 Januari 2012, membuat 13.755 rumah warga yang tersebar di 97 desa di 29 kecamatan terendam air banjir.
Rumah yang terendam di Kabupaten Lebak sebanyak 3.108, yang tersebar di 58 desa, dan di Kabupaten Pandeglang ada 9.770 rumah dan 1.939 hektar sawah di 33 desa. Di Kabupaten Serang, ada 877 rumah di enam desa yang terendam air.