Sebelum Bakar Diri, Sondang Menulis Wasiat

Sondang, Mahasiswa UBK yang diduga bakar diri
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Eka

VIVAnews - Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno yang tewas setelah nekat membakar diri, meninggalkan dua surat berisi kemarahannya terhadap keadilan dan kemiskinan di negeri ini. Surat-surat itu ditujukan Sondang, satu untuk keluarga, satu lainnya meluapkan kemarahannya tentang kondisi negara ini.

Viral Jukir Liar di Alfamart Rusak Mobil Pelanggan, Polisi Tetapkan Tersangka

Menurut kakak kandung Sondang, Herman Hutagalung, surat itu ditulisnya di buku catatan milik pacar Sondang, Putri, sebelum dia membakar diri pada 7 Desember 2011 lalu.
 
"Sepertinya dua surat itu belum lama ditulis sebelum ia melakukan aksi bakar diri," ujar Herman di Kantor KontraS Jakarta, Kamis, 19 Desember 2012.

Dikisahkan Herman, di buku itu Sondang juga menggambar sebuah denah lokasi dari tanggul Pondok Ungu Permai sampai di Tambun ke kavling yang merupakan kediaman orangtua Sondang, tempat dia tinggal.

Berikut isi dua buah surat Sondang:

1) Surat untuk keluarga:

"Maafkan aku kepada keluargaku, temanku dan kamu,
Bwt bokapku terimakasih bwt nafkah yg telah kau berikan untukku. Bokap terbaik.
Bwt nyokapku terimakasih bwt kasih sayang yg kau berikan untukku. Nyokap terbaik.
Bwt abang bob terimakasih bwt semua perhatiannya.
Bwt ka tersi terimakasih
Bwt gobe terimakasih
Bwt temen2 terimakasih
Bwt km terimakasih."

2) Surat tentang kondisi Indonesia:

"Terkutuklah buat ketidakadilan
Terkutuklah buat ketidakpedulian
Terkutuklah buat kemiskinan
Terkutuklah buat rasa sakit dan sedih
Terkutuklah buat para penguasa jahat
Terkutuklah buat para penjahat
Setelah aku tidak punya rasa lagi."

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno. Ia dikenal merupakan seorang aktivis organisasi mahasiswa dan di akhir hayatnya merupakan Ketua Bidang Organisasi Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis Untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi).

Di hari yang tragis itu, dari arah Monas, dia tiba-tiba berlari, mengguyur bensin ke sekujur tubuhnya, dan menyulut api. Aksi itu dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB. Satu jam sebelumnya, di tempat itu para kepala desa berunjuk rasa.

Tanpa ampun, api melalap tubuhnya. Akibat luka bakar di 98 persen tubuhnya, nyawa Sondang tak tertolong lagi. Setelah tiga hari dalam kondisi kritis, aktivis yang marah dengan keadaan negeri ini akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya. (kd)

Ilustrasi Monas Jakarta

PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Sekretaris fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mengatakan, Jakarta butuh sosok pemimpin yang berani.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024