- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Rapat koordinasi BNPB ini dipimpin oleh Deputi Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi, dan dihadiri oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terkait. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperkirakan, puncak hujan di Jakarta dimulai pertengahan Januari ini hingga pertengahan Februari 2012 mendatang.
Berdasarkan peta prediksi banjir, wilayah di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur yang berpotensi tinggi untuk terkena banjir bulan Januari ini antara lain Cengkareng, Grogol, Cilincing, dan Kelapa Gading.
Selain Jakarta, beberapa wilayah lain di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, juga akan menerima curah hujan yang sangat tinggi, di atas 500 mm, selama Januari 2012. Daerah-daerah di Jateng yang harus mendapat perhatian adalah Semarang, kawasan Merapi, Solo, dan hulu Sungai Bengawan Solo.
Wilayah Banten, Jawa Barat bagian selatan, dan Jawa Timur bagian timur, juga berpotensi menerima curah hujan sangat tinggi. Dinas Pekerjaan Umum menyampaikan sudah menyiapkan logistik dan sarana pengendali banjir, termasuk layanan kesehatan dapur umum.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta juga mengaku telah menyiapkan semua sumber daya yang ada. Piket siaga banjir misalnya, sudah diaktifkan di bawah komando BPBD DKI Jakarta. Dari 267 kelurahan yang ada di Jakarta, 93 di antaranya tergolong rawan banjir.
Dengan demikian, penduduk Jakarta yang terancam terkena banjir ada lebih dari 980 ribu jiwa atau sekitar 10,2 persen dari total penduduk. BPBD DKI menyatakan, logistik dan peralatan sudah didekatkan dengan 62 titik banjir.
Aparat pemerintah hingga kelurahan pun diminta untuk terus memonitor potensi banjir. Sistem peringatan dini banjir juga diintensifkan pemantauannya. Dalam kesempatan ini, semua kementerian dan lembaga terkait telah menyampaikan kesiapsiagaannya. (sj)
Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos
Presiden Direktur Procter & Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menyebut bahwa konsumen adalah bos.
