- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Sehari jelang Hari Imlek, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga keamanan selama perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa tersebut.
"Saya kira kami sudah siap bekerja sama dengan Polisi dan TNI. Keamanan Jakarta sangat berharga dan perlu dilaksanakan selama tahun baru Imlek berlangsung, Kami sudah siap," ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di GOR Ciracas, Jakarta, 22 Januari 2012.
Foke menyatakan, salah satu langkah pengamanan yang telah dilakukan adalah dengan memantau sejumlah Kelenteng dan beberapa titik yang diperkirakan menjadi pusat perayaan Imlek di Jakarta.
"Kemarin saya sudah keliling memantau langsung beberapa tempat pusat perayaan Imlek, karena itu penting," ujar Foke yang tak lupa mengucapkan Selamat tahun baru Imlek bagi warga Tionghoa yang merayakan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan tahun baru Imlek memang kerap dirayakan oleh sejumlah masyarakat Tionghoa di Jakarta. Tahun lalu, Vihara Dharma Bhakti dibanjiri pengunjung di mana sekitar 1.000 orang lebih memadati vihara ini.
Tak hanya jemaah, vihara juga disesaki para fotografer yang hendak mengabadikan momen Imlek, turis dan pengemis.
Di dalam Vihara Dharma Bhakti, yang terletak di kawasan 'legendaris' Petak 9, Taman Sari, Jakarta Barat, terdapat tiga tempat peribadatan; 2 tempat peribadatan berukuran kecil dan satu yang lebih besar.
Tak hanya tempat ibadah, pusat perayaan Imlek juga dirayakan oleh sejumlah tempat rekreasi di Ibukota. Ancol Taman Impian perayaan Tahun Baru kali ini akan mempersembahkan serangkaian acara menarik dan mengibur bagi penunjung.
Bertema Dragon on The Beach berlangsung mulai tanggal 23 – 29 Januari 2012 , pengunjung dapat menyaksikan film animasi Happy Feet, Dragon Boats Parade atau perlombaan balap Perahu Naga serta serangkaian acara menarik lainnya akan digelar di beberapa lokasi kawasan wisata terpadu selama Pekan Imlek 2012. (umi)
Nilai Demokrasi Mau Luntur, Front Penyelemat Demokrasi Ikut Ajukan Amicus Curiae ke MK
Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi, ikut mengajukan amicus curiae atau sahabat pengadilan, ke Mahkamah Konstitusi. Pengajuan ini menyusul beberapa tokoh sebelumnya.
