Sopir Angkot di Bogor Perkosa Penumpang

Lemahnya perlindungan hukum, baik dari sisi undang-undang maupun penegakan hukum membuat kasus-kasus kejahatan seksual terus berulang.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo

VIVAnews - Kejahatan di dalam angkutan perkotaan (angkot) bukan hanya terjadi di Depok dan Jakarta. Namun kerawanan di angkutan umum juga menghantui warga Bogor.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi

Bunga (bukan nama sebenarnya), 15, warga Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, diperkosa oleh salah seorang sopir angkot jurusan Gunung Putri - Cileungsi. Akibat perbuatan asusila itu, korban mengalami syok berat.

Pelaku berhasil ditangkap oleh petugas Kepolisian. Hingga kini Bunga masih dimintai keterangan di Polres Bogor.

Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor, Ajun Komisaris Imron Hermawan, mengungkapkan peristiwa bejat itu terjadi pada Selasa 24 Januari 2012 pada pukul 20.00 WIB.

Ketika itu korban usai silaturahmi di rumah kakaknya di kawasan Gunung Putri. Dia hendak pulang ke rumahnya dengan menggunakan angkot. Bunga memilih duduk di depan di samping sopir.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Saat naik, di dalam angkot sudah ada tujuh orang penumpang. Namun, di tengah perjalanan satu persatu turun dari angkot.

Sehingga, kata dia, di dalam angkot itu hanya tinggal korban dan sopir. Pelaku langsung memegang alat vital korban sambil mengancamnya. Lantaran takut, korban tidak marah.

Pelaku kemudian menyuruh korban pindah duduk ke belakang. Saat itulah, pelaku mencabuli korban. "Namun, saat diperkosa, korban sedang haid sehingga darahnya berceceran di kursi angkot bagian belakang," kata Imron, Kamis 26 Januari 2012.

Usai diperkosa, pelaku langsung menyuruh korban pulang ke rumahnya. Sesampainya dirumah, korban menceritakan kepada orang tua dan langsung melaporkan kepada petugas. "Belum 24 jam, kami berhasil menangkap pelaku," ucapnya. (eh)

Kapan Bumi Kiamat?
Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024