- VIVAnews/Arnes Ritonga
VIVAnews - Angin puting beliung yang menerjang dua kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, menghancurkan sedikitnya 555 rumah warga.
Kerugian materi ditaksir mencapai Rp8,9 miliar. Jumlah itu berdasarkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di Pulau Kelapa yang mencapai Rp4,3 miliar dan kerusakan rumah serta fasilitas umum di Pulau Harapan sebesar Rp4,6 miliar.
Camat Kepulauan Seribu Utara, Atok Baruni Hidayat, mengatakan sebelumnya tercatat sebanyak 459 rumah yang rusak dan roboh akibat angin kencang. Namun, berdasarkan pendataan terakhir, jumlah itu kini bertambah menjadi 555 rumah yang rusak dan roboh.
Tidak hanya itu, kerugian lainnya yakni 22 tiang listrik roboh, 65 pohon tumbang, tiga sekolah rusak, 10 kapal nelayan hilang, satu tower roboh, dan 42 warga mengalami luka ringan. "Dari seluruh kerusakan tersebut, total kerugian ditaksir mencapai Rp 8,9 miliar," kata Atok, di Jakarta, Senin 30 Januari 2012.
Dia merinci, dari 555 rumah yang rusak, sekitar 280 di antaranya terdapat di Pulau Kelapa. Sebanyak 25 rumah rusak berat, 106 rumah rusak sedang, dan 149 rumah rusak ringan.
Sedangkan di Pulau Harapan, sekitar 275 rumah rusak, yakni 110 rumah rusak berat dan 98 rumah rusak sedang. "Jumlah kerugian yang besar terjadi di Pulau Harapan yang mencapai Rp 4,6 miliar, karena banyak rumah yang mengalami rusak berat. Sedangkan, di Pulau Kelapa ditaksir kerugian mencapai Rp 4,3 miliar," ucap dia.
Menurutnya, hingga saat ini bantuan sembako dan keperluan sehari-hari sudah diterima oleh warga. Beberapa bantuan antara lain beras sebanyak tiga ton, mie instan sebanyak 100 dus, 50 dus makanan kaleng, 50 dus minyak goreng, 100 selimut, 50 tikar, 164 paket alat mandi, 100 paket alat kesehatan, dan makanan bayi sebanyak 40 buah paket.
"Bantuan tersebut berasal dari Dinas Sosial DKI Jakarta, PMI Jakarta, PKK Kepulauan Seribu, Tagana, dan para dermawan. Bantuan sembako cukup untuk satu pekan ke depan," katanya.
Gelap Gulita
Meski demikian warga masih membutuhkan bahan bangunan seperti asbes, semen, genteng, kayu, dan paku untuk membangun kembali rumahnya.
"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu sendiri telah memberikan bantuan bahan bangunan untuk rumah yang rusak berat, seperti semen, pasir, asbes, dan lain-lain. Untuk rumah yang rusak ringan sementara masih diinventarisasi," ujar Atok.
Dia menambahkan robohnya 22 tiang listrik di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa yang mengakibatkan gelap gulita, kini sudah menyala kembali. Petugas telah melakukan perbaikan listrik untuk kedua pulau tersebut. (ren)
Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh
Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.
