Survei: Kriteria Gubernur Dambaan Warga DKI

Monas Ramai Dikunjungi Warga saat Libur Natal
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Mayoritas masyarakat Jakarta menilai calon Gubernur DKI  selanjutnya harus bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Faktor ini menjadi penentu masyarakat dalam memilih pemimpin ibukota periode 2012-2017 yang akan digelar pada 11 Juli 2012.

Berdasarkan survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), sebanyak 34,90 persen dari 1.250 masyarakat Jakarta yang mengikuti survei, menyatakan betapa pentingnya rekam jejak terkait kasus korupsi tersebut.

"Sebanyak 15,72 masyarakat menginginkan calon Gubernur DKI selanjutnya secara figur dapat menjadi tauladan bagi warga Jakarta, serta 7,59 persen menilai tokoh itu harus memiliki pengalaman memimpin," ujar Direktur Puskaptis, Husen Yazid, dalam jumpa pers di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu 12 Februari 2012.

Sisanya, lanjut Husen, menginginkan calon Gubernur yang memiliki kharisma, populer dan dikenal luas masyarakat serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Selain itu, Puskaptis juga mengukur sifat kepemimpinan yang menurut masyarakat penting dimiliki oleh calon Gubernur DKI. Pada peringat pertama, sebanyak 36,55 persen masyarakat Jakarta ingin pemimpin ibukota kelak jujur dan dapat dipercaya. Terutama dalam hal melaksanakan kewajibannya memenuhi kebutuhan warga Jakarta.

"Pada peringkat berikutnya, masyarakat menginginkan gubernur yang perhatian pada rakyatnya. Ini ditunjukan dengan persentase sebesar 21,52 persen, disusul dengan ketidakterlibatan calon pada korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Husen.

Sedangkan, masyarakat juga menilai seorang gubernur harus memiliki sifat tegas, berwibawa, dan berjiwa kepemimpinan.

Bayar Pajak Kendaraan Sekarang Dapat Diskon

Foke Teratas

Sebelumnya, Puskaptis juga mengeluarkan survei terhadap nama-nama bakal calon Gubernur DKI yang populer dan disukai oleh masyarakat. Berdasarkan hasil survei, nama calon incumbent Fauzi Bowo masih menduduki urutan teratas.

"Baik popularitas maupun kesukaan yakni 93,14 persen dan 51,52 persen," tutur Husen.

Peringkat ini disusul oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Fadel Muhammad dengan persentase popularitas 61,31 persen dan kesukaan 33,38 persen. Setelah itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto dengan popularitas 57,90 persen dan 35,52 persen.

Kemudian, untuk nama-nama bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, urutan pertama ada pada Tantowi Yahya dengan tingkat popularitas dan kesukaan masing-masing 67,38 persen dan 38,97 persen. Diikuti Triwisaksana 36,93 persen dan 24,31 persen. Disusul nama-nama seperti Lulung Lunggana, Wanda Hamidah, Boy Sadikin, Prya Ramadhani, Slamet Nurdin dan Ben Benyamin.

"Survei ini juga mengungkapkan bahwa masyarakat Jakarta mengharapkan munculnya pemimpin yang berkualitas itu dengan didasari kompetensi, integritas, jujur, teruji, berpengalaman, latar belakang calon, dan memiliki track record yang baik," ujarnya. (ren)

Blak-blakan, Putri Anne Ngaku Belum Bisa Move On dari Arya Saloka
Juru bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono.

MK Sebut Minim Pengalaman soal Amicus Curiae di Perkara Sengketa Pilpres

Mahkamah Konstitusi mengakui kurang pengalaman terkait dengan amicus curiae atau sahabat pengadilan, dalam sengketa pilpres. Sampai sekarang, ada 33 tokoh yang mengajukan

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024