- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, enggan menanggapi hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), yang mendudukkan dirinya urutan teratas sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.
"Itu nanti kami tunggu saja pada waktunya," ujar Fauzi Bowo saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Februari 2012.
Mantan Wakil Gubernur DKI era Sutiyoso ini juga menolak ketika ditanya apakah hasil survei ini hendak dijadikan modalnya menuju kursi DKI 1 pada Pemilukada 11 Juli 2012 mendatang. "Belum tahu," ucapnya singkat.
Puskaptis memaparkan hasil survei atas sejumlah nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Dalam survei yang dilakukan pada 26 Desember 2011 sampai dengan 10 Januari 2012 ini, menggunakan 1.250 responden yang tersebar di seluruh Jakarta dengan teknik multistage random sampling.
Direktur Puskaptis, Husen Yazid, menyebut berdasarkan hasil survei, nama calon incumbent Fauzi Bowo masih menduduki urutan teratas.
"Baik popularitas maupun kesukaan yakni 93,14 persen dan 51,52 persen," kata Husen.
Peringkat ini disusul oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Fadel Muhammad dengan persentase popularitas 61,31 persen dan kesukaan 33,38 persen. Setelah itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto dengan popularitas 57,90 persen dan 35,52 persen.
Kemudian, untuk nama-nama bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, urutan pertama ada pada Tantowi Yahya dengan tingkat popularitas dan kesukaan masing-masing 67,38 persen dan 38,97 persen. Diikuti Triwisaksana 36,93 persen dan 24,31 persen. (ren)