- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Massa yang mengatasnamakan diri sebagai "Koalisi Rakyat Indonesia Tanpa FPI" kemarin demonstrasi mendesak pemerintah meninjau ulang keberadaan organisasi Front Pembela Islam pimpinan Habib Rizieq Shihab. Mereka menilai FPI telah mengancam hak dan sumber-sumber kehidupan rakyat.
Aksi yang digelar Selasa, 14 Februari 2012, tersebut awalnya berlangsung damai. Tiba-tiba, terjadi kericuhan di salah satu titik demo. Kericuhan diduga akibat perebutan spanduk dan aksi pemukulan kepada demonstran.
Menurut penanggungjawab Koalisi Rakyat Indonesia Tanpa FPI, Tunggal, saat sedang melakukan aksi tiba-tiba ada satu orang yang menyergap dan merebut spanduk.
Di waktu yang sama di tengah kumpulan massa aksi ada dua laki-laki yang memukuli peserta aksi. "Mereka pakai jaket dan berpakaian preman," kata Tunggal di lokasi demonstrasi.
Akibat kericuhan itu, empat orang akhirnya dibawa polisi. Salah satunya koordinator lapangan aksi, Bhaga.
Bhaga, mengalami luka lebam di bagian pelipis sebelah kiri. Soal kerusuhan, Bhaga mengatakan setelah dia berorasi tiba-tiba ada seseorang yang merebut spanduk dan langsung terjatuh di depannya. Namun, ketika hendak ditolong, orang tersebut justru memukul dia dan berteriak-teriak.
"Ketika orang yang saya tolong meneriakkan valentine haram, semakin banyak yang memukuli saya," ungkap pria berusia 25 tahun ini di Polsek Sub Sektor MH Thamrin, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2012.
Sekretaris Jenderal FPI Ustad Sobri Lubis menyatakan belum bisa memberikan komentar soal sikap resmi FPI terkait insiden tersebut. "Kami sedang rapat," kata Sobri.
Lihat fotonya di sini.