VIVAnews - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga kini masih mendalami laporan pencabulan yang dituduhkan dilakukan oleh habib kondang berinisial H, oleh 11 remaja pria yang pernah menjalani pengobatan alternatif darinya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Rikwanto mengatakan pihaknya belum memanggil terlapor, yakni Habib H, untuk diperiksa.
"Belum sampai pemanggilan terlapor. Kami masih merangkum keterangan saksi lain yang diharapkan bisa memperkuat kasus ini," kata Rikwanto, Rabu 15 Februari 2012.
Lima dari 11 remaja lelaki mengadu telah dilecehkan secara seksual oleh Habib H, pimpinan sebuah majelis pengajian di Jakarta Selatan. Mereka mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), 9 Februari 2012 lalu.
Menurut kuasa hukum korban, Casmanto, alasan mereka mengadu ke KPAI menimbang kondisi anak-anak yang menjadi korban terancam secara psikologis maupun fisik. Dia menjelaskan korban baru berusia 12 hingga 22 tahun.
"Masih banyak korban lain yang kemungkinan akan memberikan laporan kepada KPAI," ujarnya.
Casmanto mengungkapkan para korban mengalami trauma karena mengalami pelecehan fisik. Masing-masing saksi korban dilecehkan dalam waktu yang berlainan. Ada yang dari 2002 hingga 2011. "Tempatnya ada yang di dalam pengajian, ada yang di luar," katanya.
Selain melaporkan ke KPAI, para korban juga meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Permohonan ini diajukan karena adanya ancaman yang didapat para saksi dan korban.
Para pelapor mendapat ancaman pembunuhan setelah mengadukan Habib H ke Polda Metro Jaya. Ancaman tersebut dikirimkan melalui SMS, Facebook dan juga surat kaleng. Bahkan, ada yang sampai didatangi di rumah.
Pihak keluarga korban telah mengadukan kejadian ini pada 16 Desember 2011 lalu ke Polda Metro Jaya. Pengaduan tercatat di laporan polisi dengan nomor pengaduan LP/4432/XII/2011/PMJ/Dit. Reskrimum tertanggal 16 Desember 2011. (kd)
Kuasa Hukum Sebut Harvey Moeis Tidak Akan Ajukan Praperadilan
Kejagung telah menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan korupsi timah.
