- Posko
VIVAnews - Pemicu aksi kekerasan yang melibatkan organisasi kemasyarakatan lebih banyak disebabkan oleh hal sepele. Namun, menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, hal itu bisa menjadi besar lantaran menyinggung pihak-pihak yang bertikai.
"Misalnya seperti pos dirusak, atau bendera organisasi yang dicabut. Sepele, tapi itu menyangkut simbol teritorialnya," kata Rikwanto di Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.
Rikwanto mengungkapkan batas teritorial itu dibuat oleh masing-masing ormas dalam peraturan tidak tertulis. Sehingga, jika ada anggota ormas lain yang melewatinya, maka membuat salah satu pihak merasa dilangkahi.
Motif seperti ini, ucapnya, sering terjadi dalam bentrokan antara ormas Front Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP). Aksi saling rusak posko terakhir terjadi di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin kemarin.
Aksi ini diduga kuat karena pengerusakan yang terjadi di gardu milik FBR di kawasan Jalan Veteran, Bintaro. Dari kejadian ini, sebanyak delapan orang dari kedua anggota ormas itu ditangkap. Tiga orang ditangkap petugas Polsek Pesangrahan, dan lima orang ditangkap petugas Polres Jakarta Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam bentrok itu. (umi)