Pemeriksaan John Kei Belum Dijadwalkan Polisi

John Kei
Sumber :
  • kaskus

VIVAnews - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya belum melakukan pemeriksaan terhadap John Refra alias John Kei dalam kasus pembunuhan Direktur Utama PT Sanex Steel Indonesia, Tan Hari Tantono alias Ayung, di kamar 2701 Swiss-belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 26 Januari 2012 malam.

Pemeriksaan terhadap John Kei akan dilakukan setelah kondisinya pulih pasca pengangkatan proyektil puluru di kaki kanannya. Saat ini John masih berada di ruang Tembesu, tepat perawatan tahanan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Masih dirawat, dan belum tahu kapan pemeriksaan akan dilakukan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Senin 20 Februari 2012.

Penyidik akan berkoordinasi dengan dokter jaga untuk mengetahui kondisi John Kei. Bila sudah dipastikan pulih, maka pemeriksaan akan dilakukan. "Kita tanya dokter, karena setiap orang berbeda penyembuhannya," kata dia.

John Kei dibekuk pada Jumat malam 17 Februari 2012, di Hotel C'One, Pulo Mas, Jakarta Timur. Lelaki asal Pulau Kei, Maluku Tenggara itu diduga terlibat dalam pembunuhan Tan Hari Tantono.

John Kei dijerat Pasal 340 KUHP subsider 338 jo 55 ayat 1 jo 56 tentang Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Dari rekaman CCTV di Hotel Swiss-belhotel, saat kejadian pembunuhan terhadap Ayung, John sebelumnya  terlihat datang ke hotel dengan memakai topi merah dengan dikawal anak buahnya. Mereka langsung masuk ke kamar 2701 yang sudah dipesan sebelumnya.

Tak lama setelah pembunuhan itu terjadi, tiga orang berinisial C (30), A (28), dan T (23), menyerahkan diri. Mereka mengaku sebagai pelaku pembunuhan. Dalam pengembangannya, polisi juga menahan DN dan KP.

Berdasar keterangan yang dihimpun penyidik, DN dan KP diduga menganiaya dengan memukul korban. Tiga lainnya berperan menusuk korban berkali-kali di bagian perut, pinggang, dan leher.

Menurut pengakuan para tersangka, pembunuhan dilakukan karena Harry ingkar janji untuk membayar upah Rp600 juta atas jasa penagihan utang yang telah mereka lakukan. (umi)

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil
Sapi Albino Ko Muang Phet.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Thailand Prime Minister Srettha Thavisin welcomed an extraordinary visitor at his offices, an enormous white buffalo named Ko Muang Phet.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024