Penyerangan RSPAD Tak Terkait Demo John Kei

Demo Forum Masyarakat Indonesia Timur
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan penyerangan sekelompok pria di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat, tidak ada kaitan dengan aksi unjuk rasa yang digelar Forum Masyarakat Indonesia Timur di Bundaran Hotel Indonesia, yang menuntut agar John Kei dihukum mati.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya mengatakan, hingga kini pihaknya masih mendalami motif penyerangan tersebut. Kejadian penyerangan itu tidak ada hubungannya dengan John Kei.

"Belum ada korelasinya. Mereka suku Ambon baik yang diserang maupun menyerang," kata Rikwanto, Kamis 23 Februari 2012.

Polisi masih mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi yang ada di lokasi kejadian. Petugas di lapangan masih mengejar para pelaku ke berbagai arah yang dimungkinkan tempat mereka melarikan diri.

"Semuanya masih didalami, semoga dalam waktu dekat bisa terungkap," kata Rikwanto

Seperti diketahui, sekitar pukul 01.00 WIB, enam orang berada di Rumah duka RSPAD sedang melayat didatangi puluhan orang yang datang dengan delapan mobil taksi. Tanpa ada pembicaraan, mereka yang datang langsung melakukan penyerangan secara membabibuta.

Hingga kini polisi memastikan bahwa korban tewas adalah dua orang. Mereka adalah Ricky Tutu Boy, kelahiran Ambon 29 April 1975, tewas  dengan luka bacok di kepala. Kemdian Stendly A.Y Wenno, warga Jalan Kramat Pulo VI, RT 4 RW 3, Senen, Jakarta Pusat, yang bekerja sebagai debt collector di PT Oceania Development. Korban tewas dengan luka bacok di kepala, dahi, perut robek, dan kaki kirinya patah.

Sementara korban luka adalah Oktavianus Maximilion dan Stevianus, warga Kelapa Dua Wetan, Cibubur. Lalu Jeffry Ha Kailola, kelahiran Ambon 7 Agustus 1974, warga Villa Pertiwi Blok H-2, RT 01 RW 16, Depok. (ren)

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024