- www.jakarta.go.id
VIVAnews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jakarta akan memeriksa penyelenggaraan keuangan daerah Pemprov DKI. Pemeriksaan dilakukan selama dua bulan ke depan.
"Artinya kami hanya memiliki waktu dua bulan, mulai dari pemeriksaan ratusan satuan kerja perangkat daerah hingga membuat laporan resmi. Waktu yang singkat memang," kata Ketua BPK Perwakilan DKI Jakarta, Blucer Rajagukguk, di Jakarta, Rabu, 29 Februari 2012.
Sebanyak 93 auditor akan diturunkan ke lapangan untuk memeriksan 727 satuan kerja perangkat daerah dan Unit Kerja Perangkat Daerah di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Mereka memeriksa apakah laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntasi pemerintahan, mulai dari biaya, pendapatan, dan asetnya. Serta mulai dari neraca laporan seksi anggaran, perubahan arus kas hingga catatan laporan keuangannya.
"Semua pemeriksaan tersebut akan disusun dalam suatu laporan resmi. Laporan hasil pemeriksaan ini akan disampaikan kepada DPRD DKI. Nanti hasil pemeriksaan itu adalah opini dari BPK terhadap laporan pertangunggjawaban keuangan daerah Pemprov DKI," jelasnya.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan, BPK telah memberikan penjelasan terkait pemeriksaan penyelenggaraan keuangan daerah Tahun Anggaran 2011.
Seluruh SKPD dan UKPD Pemprov DKI Jakarta diinstruksikan segera mempersiapkan data-data pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran selama tahun anggaran 2011.
"Yang diperiksa seluruh SKPD dan UKPD, tanpa ada pengecualian. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan regular yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya, termasuk pemeriksaan aset DKI. Jadi yang diperiksa ada dua hal yaitu uang dan fisik atau asset," ujarnya.
Fadjar berharap hasil pemeriksaan BPK terhadap penyelenggaraan keuangan daerah Pemprov DKI selama tahun anggaran 2011 dapat meraih opini Wajar Dengan Pengecualian. "Atau kalau bisa meningkat menjadi opini Wajar Tanpa Pengecualian" kata dia. (umi)
Bunga Zainal Pamer Saldo 271 T, Netizen: Sombong! Sindir Sandra Dewi?
Lewat unggahan video di Instagram, Bunga Zainal sedang parodi seolah mendapatkan uang sebanyak Rp271 triliun dari hasil tunjangan hari raya atau THR.
