- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Ridho Irama menanggapi santai tuduhan yang dialamatkan kepada ayahnya, Rhoma Irama, terkait ceramah yang berbau SARA. Menurut Ridho, ceramah yang disampaikan ayahnya bukan dalam rangka kampanye.
"Bapak saya ceramah bukan kampanye. Di dalam masjid dengan semua umat muslim yang homogen. Jadi apa yang salah," ujar Ridho.
Ridho juga menyesalkan bahwa video pidato yang dianggap berbau SARA itu dijadikan bukti oleh Panwaslu. Dan itu menurutnya juga upaya untuk menyerang pasangan cagub dan cawagub lain.
"KPUD memperbolehkan kepada simpatisan dan kebetulan Bapak saya bukan jurkam, menginformasikan tentang agama, suku, dan golongan pasangan cagubnya, agar calon pemilih tidak salah pilih. Jadi tidak benar Bapak saya menyindir pasangan lain," ujar Ridho.
Saat ditanya apakah Rhoma Irama mengetahui tentang videonya yang dijadikan bukti pelanggaran oleh Panwaslu? "Soal itu biar nanti beliau yang berkomentar. Karena saya hanya meluruskan tentang masalah itu," ujarnya.
Rhoma Irama mendapat teguran dari Panwaslu DKI Jakarta soal ceramahnya yang berbau SARA. Panwaslu menyiapkan bukti video Rhoma yang berdurasi 7 menit sebagai bentuk kampanye negatif.
Ceramah itu disampaikan sang Raja Dangdut kepada umat muslim di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu, kemarin. Rhoma menganjurkan pemilih memilih sesuai agamanya. (eh)