Dilla, Balita Hydrocephalus Itu Berpulang

Anargia Adillah (Dilla), balita penderita hydrocephalus.
Sumber :
  • Antara

VIVAnews - Pembaca VIVAnews tentu masih ingat bocah penderita hydrocephalus, Anargia Adillah. Kamis, 23 Agustus 2012 pukul 23.53 WIB, anak kedua pasangan Azwar Anas (31) dan Puspita Rahmawati (28) yang tinggal di Bogor ini, berpulang ke Rahmatullah.

Dilla, begitu balita 3,5 tahun ini dipanggil sejak lahir sudah didiagnosis menderita hydrocephalus. Hydrocephalus adalah akumulasi cerebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF)--cairan bening yang mengelilingi otak dan sumsum tulang (spinal cord--yang berlebihan dalam otak). Kondisi ini mengakibatkan pelebaran abnormal pada ruang-ruang dalam otak. Biasanya, kepala penderita akan membesar, seperti halnya yang terjadi pada Dilla. Lingkar kepalanya sudah mendekati 100 cm.

Puspita menuturkan, Dilla menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah tiba dari rumah sakit. "Baru sampai rumah, baru ditidurkan di kasur, Dilla meninggal," kata Pita kepada VIVAnews, Jumat, 24 Agustus 2012.

Kamis kemarin, kegiatan Dilla memang padat. Dia baru saja chek up di RS Siloam, Karawaci. "Dilla ditangani ahli bedah saraf di sana, Prof. dr. Eka. Rencananya mau dioperasi," kata Pita sambil terisak.

Rencananya Dilla akan dimakamkan di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor, pukul 09.00 WIB.

April 2012 lalu, untuk mengurangi penderitaan Dilla, VIVAnews telah dari para pembaca. Dana yang terkumpul saat itu mencapai Rp76.393.593 dan diserahkan secara resmi di kediaman orangtuanya pada 10 Mei 2012.

Sambil menahan isak, Pita kembali mengucapkan terima kasih atas bantuan yang pernah diterimanya itu. "Kami sudah berusaha, tapi Allah berkehendak lain," katanya.

Selamat jalan Ananda Dilla....

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai
Wanita Korea mengaku kena penipuan yang menyeret nama Elon Musk.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Seorang wanita Korea mengalami kerugian besar $50 ribu atau sekitar Rp810 miliar setelah tertipu oleh penipuan yang melibatkan akun palsu mengaku sebagai Elon Musk.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024