Buang Air dari Perut Selama 9 Tahun

Sidang Malpraktik Diputus Hari Ini

VIVAnews - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 2 Maret 2009, akan memutuskan gugatan dugaan malapraktik yang diajukan Sisi Chalik. Tergugatnya, Rumah Sakit Budhi Jaya, yang mengangkat tumor rahim Sisi pada 2000.

Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai

Rencananya sidang akan digelar pada pukul 10.00 WIB. Danu Indriadi, kuasa hukum korban mengatakan tengah mempersiapkan mental kliennya untuk menerima menerima putusan persidangan.

"Mental Sisi lebih penting, karena tidak ada sidang yang adil dalam kasus malpraktik," ujar Danu Indriadi, saat dihubungi VIVAnews, Senin 2 Maret 2009.
 
Bila hari ini majelis hakim mau melihat dari sisi tersangka, maka yang menjadi bahan pertimbangan majelis adalah hasil operasi usus yang dilaksanakan Rumah Sakit Budhi Jaya. "Operasi itu tanpa ada perjanjian," kata Danu.

Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru

Kala itu korban hanya menandatangani perjanjian untuk menjalani operasi laparatomi atau bedah besar. "Bukanya operasi akibat usus yang merekat."

Sisi harus mengalami sakit berkepanjangan setelah menjalani operasi pengangkatan tumor rahim (myoma) dengan laparaskopi yang bersarang di rahimnya.

Operasi pengangkatan tumor itu dilakukan di rumah sakit Budhi Jaya oleh dokter berinisial As, pada 16 Mei 2000 lalu. Namun belum lagi tumor itu selesai diangkat, usus korban malah luka diduga akibat terkena pisau bedah.

Namun bersamaan dengan itu juga dilakukan operasi lain pada ovarium (indung telur). Lima hari sesudah operasi, perut korban menjadi gembung, sakit dan sesak nafas. Operasi darurat pun dilakukan. Ternyata ditemukan kebocoran usus pada perut korban.

Hal ini membuat Sisi harus menjalani operasi setiap lima hari sekali. Setelah itu Sisi harus pulang dengan kolostomi (buang kotoran melalui perut).

Setelah beberapa tahun kemudian, ternyata di dalam rahim korban masih ada myoma. Sejak itu Sisi berjuang menggugat dokter AS atas dugaan mal praktek dalam operasi pengangkatan tumor.

Sudah berbagai upaya dia tempuh namun belum ada keadilan yang diperoleh. Lewat jalur hukum dengan bantuan teman-temannya di FISIP Ubaya atau pun organisasi keprofesian upaya untuk mengembalikan haknya tetap dilakukan.

Sudah jutaan rupiah ia keluarkan untuk memperoleh keadilan ini melalui segala cara. Salah satunya adalah upaya korban untuk bisa sampai pada persidangan hari ini.

Sebabkan Penyakit Kronis, Pakar Sebut Air di Atas Baku Mutu Tak Dapat Lagi Dikonsumsi
Pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan (kanan)

Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23, Termasuk yang Dicap Egois oleh Netizen

Pelatih Timnas Arab Saudi Roberto Mancini mengagumi empat pemain Timnas Indonesia U-23. Hal tersebut setelah eks pelatih Timnas Italia ini menyaksikan Indonesia vs Irak.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024