- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews - Manajer Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Setia Darma mengatakan ada beberapa faktor penyebab Jokowi-Ahok unggul dari Foke-Nara. Pertama, kekecewaan dan ketidakpuasan publik kepada pasangan incumbent.
"Kinerja Foke dinilai kurang. Ada 36 persen publik yang tidak puas," kata Setia Darma di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 20 September 2012.
Kedua, Jokowi-Ahok lebih disukai masyarakat DKI Jakarta karena karakter mereka. "65,2 persen Jokowi-Ahok lebih disukai oleh masyarakat Jakarta," kata dia.
Ketiga, blunder isu SARA. Sebanyak 51,6 persen masyarakat ternyata tidak menyukai isu SARA. Keempat, masyarakat ingin perubahan. "Kepercayaan publik jatuh kepada Jokowi karena jemu dengan permasalahan sekarang ini. Dan 87,7 persen masyarakat ingin perubahan," ungkap dia.
Kelima, faktor migrasi dukungan dari putaran pertama. Pada hari-hari terakhir terjadi perpindahan suara secara masif. "Pendukung HNW-Didik dan Alex-Nono lebih ke Foke-Nara. Sementara pendukung Faisal-Biem dan Hendardji-Reza cenderung ke Jokowi-Ahok," jelasnya.
Keenam, ternyata lebih banyak pendukung Foke yang memilih golput, sementara pendukung Jokowi lebih solid datang ke TPS. Ketujuh, media sosial terbukti efektif mempengaruhi pemilih DKI Jakarta. Kedelapan, sosialisasi Jokowi efektif di lapangan. "Meskipun atribut sosialisasi Foke banyak, namun cara Jokowi lebih efektif dalam menarik simpati publik," ujarnya.
Meski sudah merilis kemenangan Jokowi sebesar 53,68 persen, LSI tetap menyatakan menunggu hasil perhitungan suara resmi oleh KPU DKI Jakarta. "Kemungkinan untuk berubah sangat kecil, walaupun hasil resmi tetap di KPUD," ujarnya. (umi)
Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week
Di usia yang tak muda lagi, Qin Huilan baru saja memulai debut di runway Paris Fashion Week. Qin Huilan berjalan di peragaan busana Miu Miu Fall/Winter 2024.
