Tawuran Makan Korban, Apakah Sekolah Kena Sanksi

Tawuran Pelajar di Manggarai
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan bahwa rentetan tawuran yang terjadi belakangan iniĀ  merupakan tragedi dalam dunia pendidikan Ibukota. Dua tewas, dan sejumlah pelajar mengalami luka-luka akibat aksi brutal itu.

"Belum lama terjadi di Kebayoran Baru antara SMA 6 dan dan SMA 70 dengan korban salah seorang pelajar yang baik. Selang sehari terulang lagi, Deni siswa SMA Yake juga meregang nyawa saat tawuran, dan ini jauh lebih memprihatinkan," kata Taufik, Kamis 27 September 2012.

Pemerintah DKI menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian guna mengusut hingga tuntas semua kasus itu. Sebab, lanjutnya, sangat jelas bahwa ini sudah tindakan kriminal.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Menurut Taufik, tewasnya Denny di tangan pelajar lain tidak sepenuhnya salah sekolah. "Sekolah harus tanggung jawab, dinas juga. Karena itu kami datang langsung ke rumah korban dan membebaskan semua biaya rumah sakit sampai biaya penguburan," katanya.

Dinas pendidikan tidak akan memanggil para kepala sekolah itu, tetapi akan mendatangi mereka. Para alumni juga perlu diajak bicara, apalagi sudah ada korban jiwa.

Taufik mengatakan bahwa soal sanski kepada sejumlah sekolah itu masih dipelajari pemerintah. "Kalau ada sanksi itu dalam konteks pembinaan. Sekolah juga pasti tidak inginkan kasus seperti ini terjadi," ujar Taufik.

Apalagi, katanya, ini sekolah swasta, secara tidak langsung sekolah sudah mendapatkan sanksi dari masyarakat.

Denny tewas dalam tawuran yang terjadi di kawasan Minangkabau, Manggarai Jakarta Selatan, Rabu siang. Dia menghembuskan nafas terkahir setelah disabet celurit oleh pelajar dari sekolah lain. Rencananya pagi ini jenazah Denny dimakamkan di TPU Menteng Pulo.

Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024