- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) yakin bahwa kenaikan tarif Rp2.000 yang berlaku mulai hari ini, Senin, 1 Oktober 2012, sudah sesuai dengan koridor yang ada. Selain untuk meningkatan fasilitas dan pelayanan kepada penumpang, kenaikan ini untuk keseimbangan agar perusahaan tetap berjalan baik.
"Kenaikan sudah sesuai dengan koridor yang ada. Kalau ada yang tidak setuju, kami harus tetap menghormati," kata Sekretaris Korporat PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran, kepada VIVAnews.
Menurut Makmur, bila korporasi tidak berjalan, maka pertumbuhan juga tidak berjalan. Karena itu, pelayanan publik harus tetap dijaga. Karena itu menurut Makmur, butuh biaya yang tidak sedikit untuk menjaganya.
"Kami sudah membicarakan kepada seluruh pihak terkait. Ada 17 stasiun yang akan direvitalisasi. Stasiun Bogor, Bojong Gede, Cilebut, Citayam, Gambir, Manggarai dan Jatinegara diperpajang dan ditinggikan peronnya," katanya.
Reviitalisasi ini terkait dengan penambahan rangkaian gerbong, yang semula hanya delapan akan menjadi 10 rangkaian. Ini untuk menambah daya angkut kereta hingga 20 persen.
"Jangan khawatir, kami sudah empat tahun membangun dan mengatasi problem transportasi. Semua pihak mengharapkan agar KRL dapat berkembang lebih cepat agar dapat mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi," kata Makmur. (ren)
Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyingung terkait dengan lahan di Sungai Penuh yang bisa dimanfaatkan menjadi lumbung ketahanan pangan.
