- VIVAnews/Siti Ruqoyah
VIVAnews - Ayahanda Alawy Yusianto Putra, siswa SMA 6 yang tewas ditusuk oleh pelajar SMA 70, mengaku belum bisa menerima kepergian anaknya. Tauri Yustianto juga belum bisa memaafkan perbuatan pembunuh anaknya tersebut.
"Saya belum bisa jawab itu, saya belum kuat karena kadang masih suka teringat," ujar Tauri di Mapolres Jakarta Selatan, Senin 1 Oktober 2012.
Meski demikian dia akan berusaha membukakan pintu maaf bagi tersangka dan keluarga. "Kalau mau mau minta maaf silakan datang ke rumah. Kalau ditemui di sekolah saya tidak mau," ucapnya.
Kuasa hukum Keluarga Alawy, Ramdan Alamsyah, menjelaskan, sebenarnya keluarga Alawy telah merelakan kepergian siswa kelas X SMA 6 itu, namun bagi keluarga proses hukum tetap harus berjalan.
"Esensi minta maaf tidak mengurangi atau tidak berarti permasalahan ini selesai, sejak awal orang tua korban sudah memaafkan secara pribadi, namun secara hukum biarkan berjalan sesuai dengan koridornya," kata Ramdan.
Ramdan mengungkapkan bahwa saat ini dia dan kuasa hukum tersangka telah melakukan komunikasi. Mereka berinisiatif mempertemukan keluarga korban dan pelaku.
"Sudah ada komunikasi dari pihak kuasa hukum pelaku. Tapi belum ada titik temu. Kalau upaya untuk mempertemukan sudah ada, kita tinggal tunggu momentum kapan pertemuan itu dilakukan," katanya.
Polisi menetapkan FR, siswa kelas XII SMA 70 sebagai tersangka pembunuh Alawy. Saat ini kasus itu masih ditangani Polres Jakarta Selatan. (umi)
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda.
