- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Cerita baru terungkap dari hasil pemeriksaan enam siswa SMAN 70 Jakarta. Mereka diperiksa di Polres Jakarta Selatan, Senin, 1 Oktober 2012. Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, sebelum terbunuh, Alawy, FR bersama siswa SMA 6 dan SMA 70 sempat terlibat tawuran.
"Awalnya ada empat siswa dari SMA 6 mendatangi dua siswa SMA 70. Dua orang itu kabur memberitahukan siswa lain, kemudian keluarlah mereka termasuk FR. Akhirnya terjadi saling serang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Ahmad Hermawan.
Berdasarkan keterangan saksi dari SMA 70 ini, aksi saling serang kedua sekolah itu berlangsung tiga kali. Sampai akhirnya terjadi penusukan terhadap Alawy yang diduga dilakukan FR itu. "Pada serangan yang ketiga, FR masuk ke barisan murid SMA 6, kebetulan yang terdekat adalah Alawy yang juga terlibat dalam tawuran sebelumnya,"kata Ahmad Hermawan.
Hermawan menambahkan, FR melakukan penusukkan ke murid SMA 6 secara acak dan tanpa memilih siapa sasarannya. "Ia menebaskan senjatanya tanpa memilih siapa sasarannya, Alawy itu ada di dekatnya," katanya.
Hermawan mengatakan bahwa hingga saat ini polisi telah memeriksa 16 saksi dari SMA 70 dan SMA 6. "Ini belum termasuk 6 orang saksi yang kita periksa hari ini," katanya. (adi)