- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus E Meliala, menilai kecelakaan BMW maut di ruas Tol Jagorawi KM 3+350 yang melibatkan anak Hatta Rajasa, M Rasyid Amarullah Rajasa menjadi sebuah ujian berat untuk Polisi.
"Saya tidak menafikan ada satu kekhususan untuk kasus ini, tapi harus ada benang merah sama dalam penegakan hukum. Taruhan bagi Polisi sangat besar dalam kasus ini" kata Adrianus di kantor Polres Jakarta Timur, Kamis 3 Januari 2013.
Adrianus menilai perlakuan yang khusus dari polisi untuk anak pejabat adalah hal yang wajar. Polisi akan berubah perilakunya, ketika tahu sedang menangani kasus yang melibatkan anak Hatta Rajasa. Namun, ia meminta perlakuan khusus jangan untuk jangka waktu yang lama.
"Perlakuan khusus masih wajar, tapi proses hukum harus tetap berjalan. Walau ada perlakuan khusus tetap harus ada batasnya. Kalau lebih dari empat hari saya akan berkata lain lagi," kata Adrianus.
Adrianus menambahkan polisi jangan sampai jadi palang pintu untuk sebuah kasus. Karena banyak prestasi penting yang harus diraih kepolisian dalam posisinya sebagai pengayom masyarakat.
"Polisi jangan menguras 'tabungannya' sendiri untuk satu kasus. Polisi jangan pasang badan buat satu orang saja, masih banyak yang penting dan masih ada yang lebih berharga untuk Polisi " kata Adrianus. (ren)