- VIVAnews/Tommy Adi Wibowo
VIVAnews – Hujan deras kembali mengguyur wilayah Jakarta dan Tangerang sejak malam hingga pagi ini. Beberapa daerah di Tangerang yang merupakan akses untuk masuk ke Jakarta pun menjadi titik banjir. Genangan air di titik-titik itu bahkan cukup tinggi.
Banjir membuat Jalan Cileduk Raya terlihat sepi dari pengendara motor dan mobil. Jalan arah Tangerang ke Cileduk masih lengang. Ini tak seperti biasanya. Hari ini, banyak karyawan asal Tangerang yang bekerja di Jakarta memilih untuk meliburkan diri.
Sebaliknya, jalan arah Cileduk ke Tangerang ramai oleh para pengendara motor. Namun banyak motor yang akhirnya mogok dan didorong, karena pengendara tidak bisa melawan derasnya banjir meski nekat. Pihak kepolisian sendiri telah melarang pengguna jalan untuk menerobos banjir.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, Jumat 18 Januari 2013, pukul 07.00 WIB di Jalan KH Hasyim Ashari, tepat di depan Perumahan Cileduk Indah 1 dan 2, air kembali meninggi sekitar 75 centimeter. Sudiyana dari Koramil 105 Cileduk mengatakan, air mulai meninggi lagi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.
Air semakin tinggi karena hujan pada malam hari ditambah kiriman air dari Katulampa. “Tadi sekitar pukul 06.00 WIB, air di jalanan sekitar 60 centimeter. Tapi melihat derasnya aliran air, kemungkinan air akan terus meninggi,” kata Sudiyana.
Sementara itu, rest area Tol Karang Tengah pada pukul 06.30 WIB masih terlihat sepi. Padahal biasanya di tempat ini banyak karyawan yang menunggu bus untuk berangkat kerja ke Jakarta. Hanya terlihat beberapa karyawan yang memilih tetap pergi ke kantornya di Jakarta. Namun banyak di antara mereka yang akhirnya menyerah dan memutuskan kembali pulang.
Aria (29) misalnya, karyawan Plaza Indonesia ini sudah sejak jam 06.00 WIB berangkat kerja. “Saya sudah muter-muter, semua masih tinggi banjirnya. Di Kampung Gondrong depan Sekolah Harja sudah tidak bisa dilewati. Di kampung Kresek juga sudah tidak bisa dilalui,” kata dia.
Jalan Daan Mogot juga tidak bisa dilewati. Selain itu, Jalan Ring Road, tepatnya di Traffic Light Puri Kembangan, pun tidak bisa dilalui kendaraan. “Sudah dua jam saya mencari jalan, sepertinya saya memilih izin tidak masuk saja. Capek juga muter-muter,” kata Aria. (sj)