Pihak UOB Bantah Pengelolaan Drainase Gedung Buruk

Evakuasi Korban Banjir di Basement Gedung UOB
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi

VIVAnews - Peristiwa masuknya air ke dalam basement gedung United Overseas Bank (UOB) yang terjadi Kamis lalu, 17 Januari 2013, akibat jebolnya tanggul di Latuharhary menjadi sorotan.

Banyak yang menyatakan, hal itu terjadi lantaran pengelolaan drainase gedung yang buruk. Ditanya soal masalah ini, pengelola Plaza UOB membantah anggapan yang mengatakan telah terjadi kesalahan prosedur pengelolaan drainase yang dimiliki oleh gedung perkantoran di Jalan MH Thamrin tersebut.

Strategi Perumnas Gandeng Telkomsel Sasar Pasar Hunian bagi Milenial dan Gen-Z

Hal ini disampaikan oleh Bangga Nirwanjaya, General Manager Building Management dalam jumpa wartawan pada Sabtu, 19 Januari 2013.

"Tidak ada kesalahan dalam pengelolaan drainase di gedung ini. Semua prosedur sudah dilakukan sesuai dengan standar yang ada," tegas Bangga.

Menurutnya, ketika banjir menghantam basement setinggi tiga tingkat dan lobi depan gedung perkantoran tersebut, pihaknya langsung menyalakan pompa yang ada di tiap lantai basement.

Ada sembilan pompa penyedot air yang dimiliki UOB. Tiap pompa memiliki kapasitas untuk menyedot 1.000 ml. Namun karena debit air banjir yang terlalu besar, maka fungsi dari pompa tersebut menjadi tidak maksimal.

"Kami sudah menyalakan tiap pompa yang ada di lantai basement, dan itu berfungsi dengan baik dengan debit air hujan yang normal. Sedangkan kemarin ini kan karena ada bencana yang tidak terprediksi," urai Priska, salah satu asisten pengelola gedung.
 
Pengelola gedung juga mengatakan, pihaknya bersikap kooperatif dengan tim penyelamat dengan menyerahkan denah basement gedung sejak Kamis kemarin.
 
"Pokoknya tiap ada tim yang minta denah, langsung kami kasih," ujar Priska.

Priska dan Bangga pun menepis rumor peristiwa serupa terjadi ketika banjir besar yang menimpa Jakarta pada 2007 lalu.
 
"Tidak ada kejadian apa pun di 2007 kemarin. Gedung ini tidak kena banjir," tegasnya.

Hingga saat ini, pihak pengelola gedung UOB juga masih terus mencari satu karyawan yang diduga ikut terjebak dalam basement, bernama Hardianto yang berprofesi sebagai cleaning service. Besar harapan, Hardianto akan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. 

"Tim evakuasi saat ini masih terus bekerja dan kami berharap Hardianto dapat ditemukan selamat," kata Priska.

Priska menambahkan semua biaya rumah sakit dan santunan bagi semua korban yang terjebak di Plaza UOB akan ditanggung oleh pihaknya. Termasuk santunan bagi korban meninggal, Abdul Arif Agus, cleaning service yang ditemukan tak bernyawa pada pukul 05.30 WIB.

"Semua biaya dan klaim akan kami tanggung. Itu termasuk biaya rumah sakit dan santunan bagi keluarga korban meninggal," tutur Priska.
 
Dari keterangan yang diperoleh pengelola gedung hingga saat ini ada dua korban yang dirawat di RS Abdi Waluyo, Menteng, yaitu Tri Susanto dan Tito (keduanya teknisi gedung) sudah dibolehkan pulang. (Laporan: Santi Dewi).

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Istana Tegaskan Jokowi Tidak Ada Agenda Kunjungan Kerja ke Surabaya

Pelaksana Tugas Deputi Protokol dan Pers Media Istana Presiden, Yusuf Permana menegaskan tidak ada jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kunjungan kerja ke Surabaya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024