- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bersama lima pimpinan bank nasional yaitu BNI, Bank BRI, BCA, Bank Mandiri, dan Bank DKI, hari ini meresmikan penggunaan e-tiket TransJakarta. Lima bank itu membentuk konsorsium guna melayani masyarakat untuk penggunaan tiket elektronik dan layanan perbankan lainnya.
Sebelum peluncuran, Gubernur DKI mengatakan kerjasama tersebut merupakan bentuk implementasi dari kebijakan satu jenis kartu untuk untuk penggunaan semua moda transportasi di ibukota.
"Nantinya produk e-tiket dari lima Bank ini diharapkan akan terintegrasi pemakaiannya untuk Kopaja, Metromini dan Kereta Api, selain Transjakarta," kata Jokowi, panggilan akrab Gubernur DKI pada Selasa 22 Januari 2013.
Ia juga mengatakan, dengan adanya e-tiket akan membuat antrean di halte bus TransJakarta menjadi lebih cepat.
"Dengan e-tiket, orang yang datang halte masuk akan membayar lebih cepat," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Selain menerapkan e-tiket, Pemprov DKI telah melakukan penambahan bus dan penggantian bus. Saat ini sudah dilakukan revitalisasi pada korido 1.
"Masuk 66 bus gandeng baru, bus lama ganti bus baru, kemudian penggantian operator dari Jet ke Damri," katanya.
Jokowi juga mengatakan, saat ini telah tersedia 11 koridor Bus Transjakarta dan ada 320 ribu transaksi se tiap hari. Dalam waktu dekat akan ditambah satu koridor dan enam SPBG.
"Hari ini akan diluncurkan integrasi Kopaja dan Transjakarta dengan Rute Lebak Bulus-Senen dan Ragunan-Grogol," kata Jokowi.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, usai meresmikan e-tiket, Jokowi dan kelima direksi bank menjajal bus gandeng TransJakarta terbaru produksi Cina dari halte Monas. (ren)