Cegah Trauma, Anak-anak Korban Banjir Menggambar di Pengungsian

Anak korban banjir lomba menggambar
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat

VIVAnews - Banjir yang merendam Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat ribuan warga terpaksa mengungsi. Untuk membuat anak-anak dan balita tidak jenuh dan trauma di pengungsian, yayasan JPCC dan Faber Castel mengadakan kegiatan belajar menggambar dan mewarnai bagi anak-anak  di pengungsian.

"Kegiatan ini biar anak-anak di pengungsian tidak stres saja," kata Andri Kurniawan, salah satu panitia posko sosial saat ditemui di pengungsian lapangan futsal, jalan Pluit Raya Selatan, Rabu 23 Desember 2013.

Berdasarkan pantauan VIVAnews di lapangan futsal yang dijadikan pengungsian, sekitar 200 anak mengikuti kegian belajar menggambar dan mewarnai. Anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut berhak mendapatkan alat tulis untuk mereka bawa pulang.

Anak-anak itu tampak menikmati momen tersebut, mulai dari usia dua tahun hingga anak usia delapan tahun. Mereka berbaur menjadi satu mengikuti instruksi guru menggambar. Bocah-bocah polos itu berlomba mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk membuat gambar yang lebih bagus dari temannya.    

Yanto, salah satu relawan yayasan JPCC, mengatakan ada sekitar 820 pengungsi di lapangan futsal ini. Mereka kebanyakan dari Kampung Kebun Tebu, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut Yanto, yang dibutuhkan warga saat ini adalah tempat tinggal. "Ada 820 pengungsi di sini semuanya dari Muara Baru," kata Yanto.

Selain itu, Yanto menambahkan, Senin kemarin Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sudah mengunjungi pengungsian. Ahok menawarkan para pengungsi untuk pindah ke rumah susun Marunda, Jakarta Utara.

"Hari Senin Pak Ahok datang ke sini, mereka membawa 60 orang yang dianggap sebagai kepala keluarga untuk melihat rumah susun di Marunda. Pak Ahok membawa mereka menggunakan bis ke Marunda, lalu malamya pulang lagi." (adi)

Bom Temuan Bekas Perang Dunia II Diledakkan di Lanud Silas Papare
Kabid Humas PMJ, Kombes Pol Ade Ary

Kombes Ade Ary Blak-blakan Soal Kasus Aiman yang Disetop, Alasannya Bukan Politis

Penghentian kasus ini tidak bernuansa politis menyusul Pilpres 2024 sudah rampung.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024