Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta masyarakat untuk tidak mencemaskan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Ia menjamin masyarakat tidak akan dirugikan dengan adanya pembangunan moda transportasi berbasis rel ini.
"Masalah penumpang, menghitung jumlah angkot, memperkirakan jumlah penumpang sangat rendah, jangan cemas," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 20 Februari 2013.
Baca Juga :
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
"Masalah penumpang, menghitung jumlah angkot, memperkirakan jumlah penumpang sangat rendah, jangan cemas," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 20 Februari 2013.
Baca Juga :
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Menurut dia, kalau dilihat saat ini banyak sekali kendala dan masalah. Seperti banyak survei yang diungkapkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, menyatakan jumlah kendaraan pribadi tak akan berkurang meski ada MRT.
"Kalau sudah jalan nanti didampingi policy misalnya ganjil genap, ERP, pajak parkir tinggi, semua orang tidak mau lagi naik motor dan mobil pribadi, maunya public transport," ujarnya.
Jokowi memastikan pemberlakuan kebijakan tersebut akan berjalan beriringan dengan adanya angkutan publik. "Nanti saya akan berlakukan itu dengan keras," kata dia.
Tim evaluasi pengkajian dari unsur masyarakat juga akan dibentuk. Ini dilakukan agar pembangunan MRT transparan dan fokus memberikan solusi dari segala bentuk permasalahan dan kendala yang ada.
"Yang penting jangan sampai sebuah rencana proyek itu dikerjakan, sudah keluar uang banyak, tapi masyarakat dirugikan," ucapnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, kalau dilihat saat ini banyak sekali kendala dan masalah. Seperti banyak survei yang diungkapkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, menyatakan jumlah kendaraan pribadi tak akan berkurang meski ada MRT.