-
VIVAnews - Tragedi bayi Dera Nur Anggraini, yang ditolak delapan rumah sakit di Jakarta, mendapat tanggapan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Ketua Umum PMI itu, kisah Dera hanyalah peristiwa kasuistik.
"Peristiwa itu kasuistik saja," kata JK dihadapan wartawan, usai meresmikan kantor sales dan marketing AirAsia di Makassar, Rabu, 20 Februari 2013 .
Namun demikian, Jusuf Kalla menilai, kasus tersebut tidak lepas karena belum maksimalnya pelayanan kesehatan terhadap warga kurang mampu. Kondisi itu kemudian terjadi sejak beredarnya kartu Jakarta Sehat yang diprogramkan Gubernur Jakarta, Joko Widodo.
Dengan Kartu Jakarta Sehat, masyarakat ramai-ramai memanfaatkan kartu tersebut untuk berobat. Namun, tidak dibarengi dengan kesiapan fasilitas kesehatan yang memadai.
"Yang ada adalah rumah sakit-rumah sakit di Jakarta penuh karena warga memanfaatkan kartu Jakarta Sehat," tambah JK lagi.
Mengambil pelajaran dari kasus Dera, JK meminta pemerintah DKI Jakarta menyiapkan fasilitas maksimal untuk menghindari kejadian yang serupa kemudian hari. Tetapi, sistem pelayanan kesehatan harus tetap berjalan.
Kisah tragis bayi Dera Nur Anggraini, yang meninggal akibat tidak tertampung di rumah sakit harus menjadi pelajaran. Saat banyak anak dalam kondisi kritis, ruangĀ intensif khusus bayi atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di rumah sakit-rumah sakit DKI Jakarta malah penuh. Tidak hanya ruang NICU yang penuh, ruang perawatan Intensive Care Unit (ICU) juga ikut penuh.
Penuhnya kamar perawatan ICU mengakibatkan pasien-pasien yang sudah menjalani rawat inap juga kesulitan mendapatkan kamar perawatan ICU ketika dibutuhkan. (ren)Lihat Juga
-
Pemprov DKI Ancam Cabut Izin Konser DWP 2019
-
Anak Rewel Tiap Ibu Pulang Kerja, Psikolog Ungkap Alasannya
-
-
3 Syarat dari Pemprov DKI, DWP Akhirnya Digelar di Jakarta
-
Baru Dipakai Setahun, Motor Ini Dijual Setengah Harga
-
Fakta Pelaku Persekusi Banser NU, Berujung Penjara 6 Tahun
-
Ternyata, Skincare yang Bagus Bikin Kulit Mengelupas
-