- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan fokus masyarakat di bidang kesehatan lebih banyak ke hilir (akhir) ketimbang hulu (awal). Menurutnya, meninggalnya bayi Dera Nur Anggraini adalah salah satu dampak dari persoalan hulu yang tidak terselesaikan dengan baik.
"Dera, bayi yang lahir prematur, berat badan 1 kg, tidak ada kerongkongan, paru-paru belum normal. Seakan-akan dia tidak boleh meninggal?" kata Nafsiah di Jakarta, Senin 25 Februari 2013.
Nafsiah melihat pikiran masyarakat lebih banyak ke hilir, dengan meminta penambahan jumlah fasilitas kesehatan seperti tempat tidur, rumah sakit, perawat atau dokter. Padahal persoalan di hulu seperti bagaimana meningkatkan mutu dan kualitas kesehatan juga menjadi faktor yang penting.
"Bagaimana supaya kita mencegah kelahiran prematur, mencegah cacat bawaan. Ini akar masalahnya," ujarnya. Nafsiah lalu mengajak masyarakat tak selalu lari ke hilir jika ada masalah kesehatan.
Penyuluhan Remaja
Ia juga mengatakan perlunya membangun pusat kesehatan nutrisi agar masyarakat tahu dan bisa mencegah masalah-masalah hulu. "Adakah puskemas ramah remaja yang bisa memberikan penjelasan tentang gizi terbaik, kesehatan reproduksi, dan dampak kehamilan terlalu muda?"
Menurut dia, angka kehamilan wanita berusia antara 15 sampai dengan 19 tahun terus meningkat dan cenderung membahayakan kesehatan, baik si ibu dan bayinya.
"Perempuan lebih suka langsing, apa dampaknya terhadap kehamilan, air susu, mari kita lihat," katanya.
Nafsiah menambahkan dalam hal fasilitas, WHO menilai Indonesia sudah cukup, dan justru kelebihan di beberapa provinsi. Oleh karena itu, penambahan fasilitas kesehatan tidak bisa terus dilakukan tanpa meningkatkan mutu. (ren)
Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan
Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 6 poin atau 0,09 persen di level 7.167, pada pembukaan perdagangan hari ini.
