Pelaku Investasi Bodong di Depok Kader PKS?

Ilustrasi garis polisi
Sumber :
  • VIVAnews/Darmawan

VIVAnews - Setelah pemiliknya dibekuk polisi, dua ruko yang jadi kantor investasi bodong di Jalan Sentosa Raya no 27 C dan 27 B, Sukmajaya, Depok tampak sepi. Tidak ada aktivitas apapun di dua ruko itu, Senin 29 April 2013. Hanya tampak garis pembatas polisi terpampang di pintu utama.

Dua bangunan berlantai tiga itu disegel polisi menyusul adanya kasus penipuan berkedok investasi alat tulis kantor (ATK). Pelaku diduga menggelapkan uang para korbannya hingga mencapai Rp43,9 milliar lebih. Korban sementara yang baru melapor 70 orang, namun polisi menduga kuat korbannya masih banyak.

Kapolsek Sukmajaya Komisaris Fitria Mega, mengatakan bahwa penyidik telah menyita aset berharga, di antaranya satu mobil BMW hitam, Mitsubishi Pajero hitam dengan nomor polisi B 60 ATK dan satu unit truk warna putih serta sejumlah komputer.

"Saat ini masih terus kami kembangkan. Modus pelaku ialah iming-iming bunga keuntungan hingga 4 persen. Kami baru melacak 70 korban, tapi kami yakin masih banyak lagi," kata Mega kepada.

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres

Dalam kasus ini polisi telah mengamankan seorang terlapor bernama Purwandriono, warga Jatijajar, Depok. Ia dilaporkan oleh salah satu korbannya bernama Aas Asiah, dengan kerugian Rp583.000.000.

Saat VIVAnews mendatangi kediaman milik Puwandriono, di sekitar rumahnya banyak ditemukan atribut Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Beberapa tetangga termasuk petugas keamanan membenarkan jika pelaku memang salah satu kader PKS.

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante

"Yang saya dengar seperti itu. Menurut keterangan warga sini dia adalah kader PKS. Dia belum lama di sini, baru lima tahunan," ucap Rochim, petugas keamanan setempat saat ditemui di kediaman tersangka di Perumahan Jatijajar Blok B 8 no 11, Rt 01 Rw 11, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.

Rochim tidak mengetahui banyak kegiatan Purwandriono. Dia mengaku kaget setelah kasus ini terkuak. "Saya tidak tahu banyak. Pribadinya biasa saja tidak ada yang mencurigakan. Saya juga tidak tahu dia kerjanya apa," kata Rochim.

Dari 70 orang korban yang terlacak, diperkirakan pelaku telah menggelapkan uang senilai Rp.43.962.000.000. Dalam aksinya, pelaku memiliki sasaran sejumlah perkantoran hingga ke kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. (eh)

Prabowo: Tuduhan Prabowo-Gibran Menang Curang Lewat Bansos Sangat Kejam
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024