Sumber :
- VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVAnews
- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menuntut tiga organisasi masyarakat di Bekasi bertanggung jawab atas penganiayaan yang menimpa sejumlah buruh yang tengah melakukan aksi damai.
Said menilai ketiga ormas tersebut secara bersama melakukan aksi teror.
"Pemuda Pancasila, Ikatan Putra Bekasi (Ikaput), Asosiasi Pengusaha Limbah (Asperindo) Bekasi. Polisi harus memeriksa ketuanya, Hartono, dan sekretarisnya Budianto," kata Said dalam konfrensi pers di kantor LBH, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2013.
Said menduga ada sebuah pertemuan antara Hartono dan Budianto untuk merancang aksi penyerangan tersebut. Ia menegaskan, jika aparat kepolisian tidak bertindak, maka massa buruh akan melawan total.
"Akan kami benturkan dalam rangka pembelaan bukan menyerang. Negeri macam apa pengusaha hitam bersatu para kriminal-kriminal," ujarnya.
Said meyakinkan para penyerang buruh bukanlah warga tetapi sekelompok preman. Ia meminta kepada media tidak menulis berita yang menyudutkan aksi atau gerakan mereka.
"Preman yang dibayar, membacok pakai golok, samurai. Itu jelas ketahuan dari berita televisi," tuturnya.
Copot Kapolres
Mereka juga meminta Polri mencopot Kapolres Bekasi, Kombes Pol Isnaini. "Kami minta copot Kapolres Bekasi Kombes Isnaini yang patut diduga membiarkan orang bawa senjata tajam. Kami beri waktu 3x24 jam pecat Isnaini," kata Said.
Jika tuntutannya tidak dipenuhi, Said mengancam akan melakukan perlawanan habis-habisan. Sebab, dalam aksi mogok ini, ia mengklaim sudah mengantongi surat izin dari kepolisian.
"Buruh akan melawan total. Negeri macam apa ini? Pengusaha hitam bersatu dengan kriminal-kriminal," ujarnya.
Kata dia, aksi mogok nasional secara damai dinodai dengan sikap aparat di Kabupaten Bekasi yang melakukan pembiaran.
"Akibatnya 28 orang luka, 17 serius lukanya, 11 bisa pulang langsung, 2 luka tusuk, 5 luka patah tulang dipukul benda tumpul, sisanya luka akibat benturan dan lain-lain," imbuh Said.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara buruh dari PT Schneider Indonesia dan PT Abacus Kencana, dengan kelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, di kawasan EJIP, Cikarang, Bekasi.
Baca Juga :
137 Pesawat Batal Terbang Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Akhirnya Kembali Dibuka
Setelah Serang Gereja, KKB Menuju Sekolah Bikin Guru Ketakutan hingga Lari ke Hutan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan perampasan barang elektronik milik jemaat Gereja hingga masuk ke sekolah.
VIVA.co.id
5 Mei 2024
Baca Juga :