- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan, pengusaha sangat merugi akibat banjir dan macet yang melanda Jakarta dalam dua pekan terakhir. Kerugian pengusaha akibat banjir dan macet itu mencapai angka fantastis, Rp20 triliun.
Kepada VIVAnews, Minggu 17 November 2013, Sarman tidak merinci secara detil perhitungan rugi triliunan rupiah itu. Ia hanya menjelaskan banjir dan macet sangat mempengaruhi pada produktivitas dan waktu distribusi.
"Setelah hujan terus turun, banjir dan macet dimana-mana. Karyawan bekerja tak efektif. Hampir enggak ada yang kerja delapan jam sesuai aturan. Pengusaha rugi. Ini menganggu produktivitas perusahaan," kata Sarman.
Selain itu, distribusi sangat terganggu baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Akibat banjir, waktu tempuh distribusi jadi lebih lama. "Misalnya dari Pulogadung ke Tanjung Priok harusnya satu jam, sekarang bisa dua jam. Pengusaha keluar lagi uang buat BBM. Kami kan jadi rugi," katanya.
Bila terus dibiarkan, hal ini bisa berdampak sangat besar, terutama pada sektor ekspor. Terlambat mengirim barang ke luar negeri, pengusaha akan dikenai denda penalti oleh importir. "Ini yang kami takutkan. Kami kan terus jaga kepercayaan," ujarnya.
Para pengusaha, kata dia, meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan jajarannya memperhatikan dan mencari solusi untuk masalah akut ini. "Supaya ada rekayasa lalu lintas yang baik sehingga pengusaha enggak rugi. Kerugian pada pengusaha kan berdampak pula pada pendapatan Pemprov DKI Jakarta," katanya.
Dia mengakui, percepatan pembangunan MRT dan Monorel merupakan solusi kemacetan di Jakarta, tapi untuk jangka panjang. Saat ini, para pengusaha pun butuh solusi jangka pendek. "Kalau enggak ada, kami bisa rugi terus," katanya. (umi)
Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Ijen, Menpar Ingatkan Pengunjung Untuk Patuhi Aturan
Terkait dengan insiden yang terjadi pada turis asal China di Ijen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno angkat bicara
