Kasus Mutilasi

Ryan Menangis di Sidang Novel

VIVAnews - Tersangka pembunuhan berantai Verry Idham Henyansyah alias Ryan menangis di persidangan tersangka Novel. Dua kali majelis hakim memberi waktu Ryan untuk menenangkan diri.

Ryan langsung menunduk dan menangis saat diminta majelis hakim menceritakan tentang asal-usul telepon genggam milik Novel, kekasihnya.

Dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Depok, Rabu 22 Oktober 2008, Novel mengaku membeli telepon genggam itu bersama Novel pada Sabtu malam 12 Juli 2008. Telepon genggam merek Nokia seri N70 itu dibelinya di Electronic City Margocity Depok.

Telepon genggam seharga Rp 2,3 juta itu dibayar dengan uang tunai Rp 300 ribu milik Ryan dan sisanya dibayar dengan kartu kredit Heri Santoso. Heri adalah korban mutilasi yang dilakukan Ryan pada Jumat malam 11 Juli 2008.

Ryan kembali menangis saat ditanya majelis hakim yang diketuai Suwidya, apakah Novel tahu kartu kredit itu milik Heri. Hakim pun menghentikan sidang beberapa saat agar Ryan tenang kembali.

Dalam kesaksiannya, Ryan mengatakan Novel hanya ikut menikmati harta Heri. Novel tak terlibat pembunuhan Heri dan Novel tak ada di apartemen saat dia memutilasi Heri.

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

(Laporan: Ramuna/ Depok)

Pendukung Israel Mencoba Memprovokasi Mahasiswa  Pro Palestina di Universitas Ca

Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California

Seorang pendukung pro Israel melontarkan pernyataan marahnya kepada pengunjuk rasa mahasiswa Universitas California yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024