Truk Tangki Masih Tergeletak di Tol Merak, Tanjung Priok Ikut Macet
Senin, 2 Desember 2013 - 17:31 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan bahan bakar minyak milik Pertamina dan sebuah mobil boks terjadi di Jalan Tol Jakarta Merak di KM 8, hingga kini belum dievakuasi. Akibatnya kemacetan mengular sepanjang 8 Km menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Petugas Jasa Marga, Novitasari, menuturkan saat ini Polisi, Jasa Marga, dan Pertamina belum berhasil mengevakuasi truk yang terlibat kecelakaan itu, sebab truk tersebut membawa 30 ribu liter bahan bakar minyak.
Baca Juga :
Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan
Petugas Jasa Marga, Novitasari, menuturkan saat ini Polisi, Jasa Marga, dan Pertamina belum berhasil mengevakuasi truk yang terlibat kecelakaan itu, sebab truk tersebut membawa 30 ribu liter bahan bakar minyak.
"Sekarang masih proses pemindahan BBM karena banyak jadi butuh waktu lama. Tapi berapa lamanya kami kurang paham. Karena sedang menunggu pihak Pertamina. Kami tidak berani untuk mengevakuasi," kata Novi saat dihubungi
VIVAnews
, Senin, 2 November 2013
Menurut Novi, peristiwa kecelakaan tersebut sebenarnya terjadi sekitar pukul 02.55 WIB. Tapi sampai saat ini truk pengangkut BMM bernomor polisi B 9288 AL masih belum selesai dievakuasi. Sehingga mengakibatkan kemacetan dari dua arah jalan tol.
"Kalau dari arah Priok, macet mengular hingga Pluit, Kapuk Kamal sudah tersendat. Jadi macetnya muter. Lalu kalau dariĀ cawang, Tomang sampai Kembangan tersendat," katanya
Kata Novi, akibat kecelakaan tersebut, dua orang penumpang di mobil tangki, Tajudin Purnama (33), mengalami luka berat, dan Rojikun (53) mengalami luka ringan. Kedua korban yang merupakan warga Purwakarta, Jawa Barat. "Dini hari tadi sudah dilarikan ke RS Kodar, Tangerang," ucap dia (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sekarang masih proses pemindahan BBM karena banyak jadi butuh waktu lama. Tapi berapa lamanya kami kurang paham. Karena sedang menunggu pihak Pertamina. Kami tidak berani untuk mengevakuasi," kata Novi saat dihubungi