Ikhsan Modjo: Saatnya Rel Layang untuk Serpong-Jakarta

Kecelakaan Kereta Api dan Truk Tangki LPG di Bintaro
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP
- Ekonom Partai Demokrat, Mohamad Ikhsan Modjo, mengaku prihatin dengan peristiwa kecelakan kereta api dengan truk tangki bahan bakar minyak di perlintasan kereta api Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 9 Desember 2013, siang. Ikhsan yang juga rutin menaiki kereta yang melewati jalur itu meminta pihak-pihak terkait mengevaluasi kecelakaan ini.

Harga Emas Hari Ini 26 April 2024: Global Anjlok, Antam Stagnan

"Saya hampir setiap hari saya menggunakannya untuk beraktivitas," kata Ikhsan yang tinggal di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, itu, saat dihubungi VIVAnews. "Namun saya paling sering naik yang pukul 08.00," katanya, "jarang yang pukul 11."
Dua WNI Batal Terbang ke Paris Akibat Boarding Pass dan Visa Tertukar, Kinerja Kedutaan Disorot


Ikhsan yang maju menjadi calon anggota nomor urut 1 Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur IV itu menyatakan, ada dua titik rawan yang dia amati di sepanjang jalur antara Tanah Abang dengan Serpong itu. Pertama, perlintasan kereta api sebelum Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Dia melihat, perlintasan ini banyak dilewati pengendara sepeda motor tanpa semestinya.


"Kedua, titik perlintasan Pesanggrahan yang sedang terjadi kecelakaan itu sendiri," kata Ikhsan. "Sering terlihat antrean panjang ketika kereta melintas," kata Ketua Departemen Keuangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu.


Karena itu, Ikhsan mengimbau pihak-pihak terkait menjadikan kasus kecelakaan yang merenggut korban jiwa ini sebagai evaluasi untuk perbaikan sistem transportasi. Salah satu usul Ikhsan adalah, perlu dipertimbangkan sistem rel layang untuk jalur kereta api yang menghubungkan Tangerang Selatan dengan Jakarta ini.


"Masukan ini bukan hanya untuk gubernur, tapi juga BUMN perkeretaapian, Kementerian Perhubungan," kata Ikhsan. "Bagaimana caranya masyarakat bisa aman, nyaman dan selamat naik transportasi publik."


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya sudah . Namun belakangan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menjelaskan rencana itu dibatalkan karena Pemerintah Pusat menyatakan akan mengembangkan rel layang.


"Karena kemarin diputuskan oleh Wakil Presiden, Boediono, bahwa kereta api akan naik ke atas. Jadi kereta api layang," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa 20 Agustus 2013 lalu.


Berdasarkan keputusan yang diambil Wakil Presiden, jalur kereta api yang berada di perlintasan sebidang akan dinaikkan. Dengan demikian, jalan tersebut menjadi jalur kereta api layang, seperti yang sudah ada saat ini di Gambir, Gondangdia, dan Cikini. "Karena di timur-barat dikerjakan pusat. Jadi ngapain kami masuk di bawah (underpass) lagi," ucap Jokowi. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya