Mengingat Tragedi Bintaro 1987

Kecelakaan Kereta Api dan Truk Tangki LPG di Bintaro
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kecelakaan kereta api menabrak truk tangki pengangkut bahan bakar minyak milik Pertamina mengingatkan orang pada kecelakaan maut yang melibatkan kereta api pada 1987 silam. Insiden itu dikenal sebagai "Tragedi Bintaro". Kereta penumpang tabrakan berhadapan dengan kereta penumpang lainnya.
Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat

Kejadian persisnya, Senin pagi, 19 Oktober 1987. Saat angkutan massal dipadati penumpang yang mengantar mereka ke tempat kerja. Tercatat 156 penumpang meninggal dunia dan sekitar 300 warga lainnya luka-luka.
Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 27 April 2024

Penelusuran VIVAnews dari sejumlah sumber menyebutkan, peristiwa tabrakan hebat dua kereta ai itu terjadi di daerah Pondok Betung, Bintaro, sekitar 200 meter dari lokasi kecelakaan hari ini, Senin 9 Desember 2013.
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Kecelakaan itu tercatat sebagai yang paling besar menelan korban dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia. Sebuah kereta api yang berangkat dari Rangkas Bitung bertabrakan dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang.

Tragedi itu juga telah menginspirasi musisi dan sineas tanah air membingkai dalam sebuah karya. Iwan Fals menulis lagu 1910 mengenai tragedi ini. Ebiet G Ade menulis lagu Masih Ada Waktu yang terinspirasi dari peristiwa tersebut. Pada 1989, peristiwa ini diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Tragedi Bintaro.

Kini kecelakaan kereta kembali terjadi, persisnya di lintasan kereta Bintaro Permai. Kereta melawan truk tangki berisi premium. Sedikitnya lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya