Sebelum Tabrakan, Teknisi Kereta yang Tewas Sempat Ingatkan Penumpang

PT KAI Lepas Jenazah Masinis
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya
– Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignanius Jonan, sangat kehilangan ketiga anggotanya yang tewas dalam kecelakaan kereta rel listrik jurusan Serpong-Tanah Abang yang menabrak truk tangki Pertamina di pintu lintasan daerah Bintaro, Jakarta Selatan, Senin kemarin.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Jonan mengatakan, ketiga karyawannya mengorbankan nyawa untuk keselamatan penumpang. “Saya dapat laporan dari seorang ibu yang menjadi korban kecelakaan. Dia bilang, awak kabin masinis keluar sebelum tabrakan. Dia menyuruh penumpang mundur karena kereta mau nabrak truk tangki,” ujar Jonan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, usai pelepasan ketiga peti jenazah awak kabin kereta, Selasa malam 10 Desember 2013.
Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal


Mendapat peringatan dari awak kabin masinis, penumpang wanita di gerbong pertama segera bergeser ke belakang. “Awak kereta kemudian masuk kembali ke kabin untuk mencoba menyelamatkan kereta,” kata Jonan dengan mata berkaca-kaca.


Berdasarkan laporan penumpang mengenai ciri-ciri awak kabin yang memberikan peringatan itu, diketahui dia adalah teknisi kereta Sofyan Hadi. “Dia sepertinya disuruh masinis dan asisten masinis untuk memperingatkan penumpang. Masinis dan asistennya sendiri mencoba melakukan penyelamatan dengan pengereman,” ujar Jonan.


Jonan memberikan penghormatan tinggi pada ketiga almarhum anak buahnya. Ia salut karena ketiganya terus berupaya menyelamatkan penumpang sampai tabrakan terjadi. Padahal, kata Jonan, ketiganya sangat mungkin menyelamatkan diri lebih dulu dari kecelakaan. “Apalagi Sofyan bisa saja tidak kembali ke kabin depan setelah memperingatkan penumpang. Tapi ia justru balik lagi ke kabin membantu rekan-rekannya,” kata Jonan getir.


“Tidak semua orang mempunyai dedikasi seperti itu hingga bersedia berkorban jiwa dalam menjalankan tugas. Saya sendiri belum tentu sanggup dalam kondisi seperti itu harus menentukan pilihan bagaimana,” ujar Jonan.


Sebagai penghormatan KAI terhadap ketiga karyawannya yang berani berkorban nyawa, masinis Darman Prasetyo (26 tahun) dan asisten masinis Agus Suroto (24 tahun) dinaikkan pangkatnya dua tingkat, sedangkan teknisi Sofyan Hadi (20 tahun) yang statusnya karyawan kontrak diangkat menjadi karyawan tetap. “Bila ada keluarga mereka yang mau jadi karyawan PT KAI , bisa langsung masuk tanpa tes. Saya yang menjamin. Ini penghormatan untuk keberanian dan dedikasi,” kata Jonan.


Ketiga jenazah karyawan KAI itu malam ini diberangkatkan ke kediaman mereka masing-masing usai disalatkan di Stasiun Gambir. Jenazah Darman Prasetyo diberangkatkan dengan kereta Argo Lawu pukul 20.20 WIB ke Tegal, jenazah asisten masinis Agus Suroto diberangkatkan dengan kereta Sembrani pukul 19.20 WIB, dan jenazah teknisi Sofyan Hadi diberangkatkan dengan ambulans ke rumah duka di Bekasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya