Polisi Duga Artefak yang Hilang di Museum Nasional Dijual ke Kolektor

Artefak Emas Lempeng Bulan Sabit
Sumber :
  • Istimewa
VIVAnews
5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League
- Hingga saat ini pihak kepolisian belum menemukan empat artefak yang dihilang di Museum Nasional atau Museum Gajah pada pertengahan September 2013 lalu.

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tatan Dirsan mengatakan, pihaknya belum mengetahui siapa pelaku yang mengambil benda bersejarah tersebut.
Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini


Tak hanya itu, Tatan juga tak banyak berkomentar menyoal beredarnya kabar bahwa artefak itu berada di Thailand.


"Kami belum berani prediksi barang itu kemana, namun kami berjanji akan mengungkap kasus ini karena artefak tersebut bernilai sejarah tinggi," ujar Tatan saat dihubungi, Rabu 18 Desember 2013.


Meski belum dapat menemukan tersangka, hingga saat ini total pemeriksaan ada 45 saksi. Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) beberapa waktu lalu, pelaku diduga mengambil artefak menggunakan obeng karena ada display yang rusak.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menambahkan, pelaku yang mencuri artefak tersebut tentu sudah tahu kemana akan menjualnya. Namun sulit dipercaya kalau artefak itu akan dijual ke toko di pinggir jalan.


"Mungkin pedagang akan takut karena barang yang akan dijual itu adalah barang yang dilindungi negara. Kemungkinan terbesar, penyalur dan penampungnya adalah kolektor barang antik," kata Rikwanto.


Seperti diketahui, empat artefak yang hilang yakni berupa lempengan emas yang terdiri Lempeng Naga Mendekam, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Cepuk, dan Lempeng Harihara. Liat spesifikasinya  (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya