Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews -
Pemprov DKI Jakarta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar rapat mengenai situasi terakhir tentang banjir di DKI Jakarta, Minggu 19 Januari 2014. Tujuannya, untuk mempersiapan perubahan dari situasi siaga darurat menjadi tanggap darurat.
"Intinya kami ingin membantu para pengungsi banjir yang berada di 154 titik," kata Wiriyatmoko, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta.
Dia menjelaskan, untuk mengubah status menjadi tanggap darurat harus memenuhi syarat bahwa banjir sudah mengganggu perekonomian DKI Jakarta.
"Syarat itu sudah dapat dilihat dari Stasiun Tanah Abang yang tenggelam dan BMKG yang menyatakan curah hujan akan semakin tinggi dalam beberapa hari ke depan," kata Wiriyatmoko.
Dia juga menyampaikan, untuk status siaga darurat pada saat ini anggarannya masih mendapat bantuan dari BNPB. Tapi, apabila berubah menjadi tanggap darurat maka anggarannya harus dipersiapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Besok akan kami rapatkan dengan Pak Gubernur untuk menentukan perubahan status ini. Kalau hasil rapat menyatakan besok, ya besok," kata Wiriyatmoko.
"Intinya, kami dari pemerintah DKI Jakarta sudah siap jika memang situasinya berubah menjadi tanggap darurat. Kami tidak mau ada warga korban banjir Jakarta yang meminta uang di pinggir jalan," katanya. (ren)
Halaman Selanjutnya
"Syarat itu sudah dapat dilihat dari Stasiun Tanah Abang yang tenggelam dan BMKG yang menyatakan curah hujan akan semakin tinggi dalam beberapa hari ke depan," kata Wiriyatmoko.