Sumber :
- VIVAnews/Joseph Angkasa
VIVAnews
- P, ibu AK murid TK di Jakarta Internasional School (JIS), mendatangi unit Perempuan dan Perlindungan Anak Polda Metro Jaya, Kamis 17 April 2014. Kedatangan kali ini bukan untuk diperiksa penyidik melainkan untuk bertemu dengan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno.
"Saya hari mau bertemu dengan Kapolda, dijadwalkan pukul10.00 WIB di Ditreskrimum. Saya tanya dulu bertemunya di sini (unit PPA) atau di Krimum (Kriminal Umum)," ujar P sebelum masuk ruangan PPA.
Tindakan bejat itu diketahui ketika sang ibu curiga dengan perilaku anaknya yang mulai berbeda dan aneh. Selain kembali mengompol, anaknya kerap mengigau. Kemudian, AK tidak mau lagi tidur sendiri, selalu minta ditemani.
Kecurigaan P kian menjadi, saat ia menemukan memar berbentuk bulat di perut sebelah kanan anaknya. Setelah itu, P selalu memancing anaknya yang duduk di bangku TK itu untuk bercerita kepadanya. Akhirnya, pada 20 Maret 2014, korban mengatakan ada orang nakal di sekolah.
Merespons hal itu, dia akhirnya melaporkan tindakan bejat itu ke polisi dengan nomor laporan, TBL/1044/III/2014/PMJ/ Ditreskrimum, pada 24 Maret 2014, terkait dugaan pencabulan. (adi)
Halaman Selanjutnya
Kecurigaan P kian menjadi, saat ia menemukan memar berbentuk bulat di perut sebelah kanan anaknya. Setelah itu, P selalu memancing anaknya yang duduk di bangku TK itu untuk bercerita kepadanya. Akhirnya, pada 20 Maret 2014, korban mengatakan ada orang nakal di sekolah.