Ubah Lokasi Kekerasan Seks, Ini Tanggapan Kepala Sekolah JIS

Pimpinan JIS konpers tanggapi kasus kekerasan seksual
Sumber :
  • VIVAnews/ Stella Maris
VIVAnews
- Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan, Timothy Carr tidak menampik jika toilet sekolahnya itu telah berubah paska peristiwa kekerasan seksual yang menimpa salah satu murid TK nya yang berinisial AK.


"Tempat Kejadian Perkara memang diubah. Namun itu dilakukan karena saya hanya mengikuti saran polisi agar tempatnya menjadi lebih aman," ujar Timothy Carr dalam konferensi persnya di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 21 April 2014.


Perubahan renovasi itu, kata Carr dengan memasang sejumlah kamera CCTV didekat pintu masuk toilet TKP, merubah ketinggian pintu toilet dengan alasan meningkatkan visibilitas anak-anak dalam menggunakan fasilitas toilet tersebut.
Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker


Jadwal Final Indonesia Vs China di Piala Thomas dan Uber 2024
"Kami akan terus melakukan upaya perbaikan untuk area (toilet-red) ini," kata dia.

Anies soal Tawaran Bikin Partai Perubahan: Itu Kreativitas Orang di Medsos

Dengan adanya perubahan tersebut, polisiĀ  meminta agar sekolah tersebut mau mengubah kembali lokasi kejadian pencabulan (di toilet) menjadi semula.


Ketika ditanyakan siapa yang akan bertanggungjawab atas kejadian asusila ini, Carr mengatakan bahwa pertanggungjawaban sepenuhnya ada pada para tersangka.


"(Pertanggungjawaban-red) pihak sekolah atau guru tidak ada," kata Carr.


Minta Maaf

Terkait pendirian dan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di sekolah bertaraf internasional yang tak berizin itu, Carr mengaku hingga saat ini masih berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


"Kami sudah lakukan pertemuan dengan Dirjen Kemendikbud tadi pagi (terkait perizinan TK JIS-red)," kata Carr.


Bukan hanya itu, dia juga meminta maaf karena tidak meminta rekomendasi terkait perizinan JIS dari pihak lain. Permintaan maafnya itu juga disampaikan untuk para orangtua di sekolah.


"Kami minta maaf kalau komunikasi ke orang tua tidak lengkap terkait kasus ini," kata dia. (eh)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya