Penjahat Seks Anak Pernah Mengajar di JIS, Ini Kata Kemendikbud

Jakarta International School (JIS) yang berada di Pondok Indah Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVAnews/ Stella Maris
VIVAnews
- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Hawadi, menilai pengawasan dalam penerimaan pegawai di Jakarta International School (JIS) sangat lemah.


Hal itu menanggapi adanya pengumuman di laman resmi FBI yang menjelaskan  William James Vahey, tersangka pelaku kejahatan seks anak-anak, pernah mengajar di JIS Indonesia.


Lydia menjelaskan, selama ini untuk penerimaan guru, JIS tidak pernah melaporkan rekruitmen guru-gurunya ke Kemendikbud.


"Ini menunjukan buruknya pengelolaan sekolah oleh pihak JIS. Disamping itu juga JIS merupakan 1 dari 7 sekolah internasional yang bandel," ujar Lydia saat dihubungi
VIVAnews
, Rabu 23 April 2014.


Berdasarkan informasi yang diterimanya, JIS juga telah menyalahi aturan dari Kemendikbud dengan tidak memilki komite sekolah.


Menurutnya, momentum kasus kekerasan seksual yang terjadi pada AK menjadi alasan untuk pihak kemendikbud dapat lakukan investigasi terhadap kinerja JIS yang dianggap melakukan banyak pelanggaran, termasuk tidak memiliki izin berdiri atas TK mereka.


"Kami telah bentuk tim investigasi untuk selidiki ada permasalahan apa lagi yang ada di dalam JIS itu," ungkap Lydia
Kisah Inspiratif dari UTBK Unesa: Peserta Berinfus dan Pakai Selang Demi Menggapai Cita-cita


6 Tips Kesehatan untuk Para Jemaah Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci
Sebelumnya, biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkapkan seorang penjahat kekerasan seksual pada anak-anak bernama William James Vahey. Dia diketahui pernah mengajar di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Sosok Jenderal TNI Bintang 1 Termuda, Eks Pentolan Grup 2 Kopassus

Di laman resmi, FBI meminta bantuan masyarakat untuk melapor siapa saja yang pernah menjadi korban kelakuan Vahey, yang dijuluki sebagai predator anak-anak. Warga AS berusia 64 tahun itu bunuh diri pada 21 Maret 2014 di tengah statusnya sebagai tersangka kejahatan seks internasional.


"Mereka yang diduga sebagai korban adalah warga Amerika maupun pelajar internasional yang menempuh pendidikan di sekolah swasta di luar negeri di mana Vahey mengajar, mulai dari 1972," demikian pengumuman FBI. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya