Pembangunan Stadion BMW di Jakarta Utara Dimulai

Kondisi lokasi untuk pembangunan Stadion BMW.
Sumber :
  • Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pembangunan Stadion Bersih Manusiawi Berwibawa di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara. Anggaran sebesar Rp1,2 trilliun disiapkan untuk pembangunan stadion BMW.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan persiapan pembangunan stadion telah dilakukan sejak 14 tahun yang lalu. Tetapi karena terkendala sengketa lahan, pembangunan stadion itu baru bisa dimulai tahun ini.


"Sekarang mulai pematangan lahan. Ini kan lahan rawa, setelah matang baru konstruksinya dimulai. Nilai proyeknya Rp1,2 triliun. Itu termasuk untuk stadion utama dan dua lapangan latihan," kata Jokowi di Taman BMW Jakarta Utara, Rabu 28 Mei 2014.


Stadion BMW menurut Jokowi adalah pengganti  Stadion Lebak Bulus yang digunakan untuk depo Mass Rapid Transit . Luas lahan untuk pembangunan stadium menurut Jokowi adalah 12,5 hektare. Bila telah selesai dibangun, stadion bisa menampung 50 ribu penonton,


"Ini stadion yang modern dan sangat bagus. Kita ini kan ada Persija dan Persitara. Jadi ini untuk markas klub-klub sepak bola yang ada di Jakarta," jelasnya.

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Curiga Pelaku Lebih dari 1 Orang

Jokowi mengakui di beberapa bagian taman BMW masih ada lahan yang diakui oleh warga. Setelah mulai dilakukan pematangan landasan atau pengerasan lahan rawa, menurut Jokowi semua masalah sengketa akan segera diselesaikan.
Terjadi Lagi Kasus Suami Bunuh Istri, Kali Ini di Karimun Kepulauan Riau


Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif
"Kalau yang mau dibangun ini sudah rampung, yang masih ada gugatan itu yang di luar ini. Kalau mau gugat silakan gugat," ujarnya.

Jokowi menjelaskan ntuk menyelesaikan sengketa, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak yang bersengketa sudah dipanggil tiga kali oleh pihak pengadilan. Tetapi pihak yang menggugat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak datang untuk memenuhi panggilan.


"Tapi kalau sudah di pengadilan, ya datang kalau diundang. Ini yang sudah diundang tiga kali oleh pengadilan tidak datang. Ya datang dong, sehinga pengadilan bisa segera memutuskan," ungkapnya. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya