Hadapi Banjir, Warga Bangun Balai Panggung

VIVAnews - Musim hujan telah tiba. Bagi warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, jika musim hujan tiba berarti banjir sudah di depan mata. Mereka pun membangun balai panggung secara swadaya.
 
Banjir di kawasan ini sudah menjadi tradisi tiap tahunnya. Sebab, selain memiliki dataran rendah, daerah ini juga persis berada di pinggir kali.

Bahkan karena terbiasanya dengan banjir, warga menganggap genangan air setinggi 1 meter bukan merupakan banjir besar.
 
"Kalau sudah di atas kepala mereka (warga) baru dibilang banjir," ujar Ketua RW 02, H Jauhari saat berbincang dengan VIVAnews di tempat usaha bahan materialnya di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa, 28 Oktober 2008.

Selain itu, untuk meminimalisasi rusaknya barang-barang berharga, umumnya warga membuat tempat penyimpanan khusus. Tempat tersebut biasa disebut bale-bale dan loteng.
 
Dikatakan Jauhari, sebelum banjir kebanyakan warga membuat balai dan loteng di atas rumah. Balai panggung dibangun atas swadaya masyarakat sekitar.
 
"Balainya terbuat dari kayu atau bambu, tingginya kurang lebih 1 sampai 2 meter," terangnya. Usaha warga tersebut sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya.
 
Menurutnya, warga di wilayahnya sudah terbiasa menghadapi banjir tahunan.  "Kalau sudah banjir, warga langsung inisiatif cari tempat pengungsian," kata Jauhari.
 
Adapun lokasi pengungsian yang biasa digunakan warga Rawa Buaya seperti, Samsat Daan Mogot, Kecamatan Rawa Buaya, SD 14 Rawa Buaya, dan SD 01 Cengkareng.  "Tanpa koordinasi mereka langsung menuju ke sana," tambah Jauhari.

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza
Pendukung Israel Mencoba Memprovokasi Mahasiswa  Pro Palestina di Universitas Ca

Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California

Seorang pendukung pro Israel melontarkan pernyataan marahnya kepada pengunjuk rasa mahasiswa Universitas California yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024