DKI Siapkan Ribuan Bus Benahi Angkutan Umum

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, bila bus-bus itu telah datang, pengoperasiannya akan diserahkan kepada operator dari masing-masing trayek bus. Operator-operator itu, nantinya akan dibayar sejumlah uang berdasarkan jarak yang ditempuh oleh masing-masing bus.

Dengan cara ini, sopir-sopir tidak akan diharuskan lagi untuk memenuhi besaran setoran kepada operator, sehingga akan menghapuskan kebiasaan "ngetem" atau menunggu penumpang yang selama ini dilakukan.

Melalui penerapan kebijakan itu, Ahok mengharapkan mulai tahun ini masyarakat Jakarta akan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadinya saat perjalanan di dalam kota. Bila itu terjadi, kemacetan yang telah menjadi masalah kronis di Jakarta akan teratasi.

"Inti semuanya saat ini ada di bus. Busnya mesti beres. Makanya di rapat sama PT Transportasi Jakarta kemarin, saya sudah

supaya jumlah bus nambah, dan busnya mesti bagus. Supaya orang punya alternatif enggak pakai lagi kendaraan pribadi," kata Ahok, Jumat, 9 Januari 2015.

Agar bus cepat tersedia, Ahok mendorong produsen-produsen otomotif yang menjadi rekanan PT Transportasi Jakarta untuk mempercepat proses produksi bus.

Ahok mengatakan, percepatan pembenahan sektor transportasi di Jakarta saat ini, salah satunya tergantung pada kemampuan dari para produsen otomotif itu untuk memenuhi permintaan pengadaan bus dari Pemerintah Provinsi DKI yang begitu tinggi.

"Kami lagi dorong mereka untuk produksi

. Mudah-mudahan 2016 bisa selesai semua, karena mereka rata-rata baru memulai produksi awal tahun ini," ujar Ahok.

Seperti diketahui, Ahok memaksa seluruh angkutan umum yang beroperasi di Jakarta untuk dikelola oleh PT Transjakarta. Langkah ini diambil karena operator dan pengusaha angkutan umum tidak menurunkan tarif angkutan saat harga BBM turun. (art)